My Choice



Cast: Kim Ryeowook / Song Hae Ji / Lee Jeun Hye / Choi Jonghoon

Genre: Romance / Hurt / Drama

Ini ff req dari sahabatku Dewi. Karena dia fan’ny Wookie oppa juga, jadi di sini ce Yulli harus menyerahkan posisi sebagai yeojachingu Wookie oppa pada Dewi. Mianhae eonni, kau dengan  yang lain saja ya.

Kekekeke~

Check it Out 😀

.:::My-Choice:::.

“Oppa … Bogoshippoyo …”

“Nado, Hyenie-ah …”

“Annyeong, nae chingu”

“Aish~ Jonghoon-ah … Sudah lama kita tidak bertemu. Kau makin tampan saja. Tapi aku jelas lebih tampan. Hehehe …”

“Percaya diri sekali kau, Ryeowook-ah …”

Jeunhye POV~

Namaku adalah Lee Jeunhye. Aku adalah yeoja berusia 18 tahun. Aku anak tunggal di keluargaku. Dan aku memiliki 2 orang sahabat namja yang sudah kuanggap seperti oppaku sendiri. Mereka adalah Ryeowook oppa yang lebih tua 2 tahun dariku dan Jonghoon oppa yang seumuran dengan Ryeowook oppa.

Ryeowook oppa baru saja kembali dari study nya di London. Dia memilih sekolah menengah di sana karena appanya yang di pindah tugaskan. Dan setelah 3 tahun berpisah, akhirnya dia kembali dan akan meneruskan kuliah di sini. Aku sunguh senang akhirnya kami bertiga bisa berkumpul lagi. Terlebih lagi, aku sudah sangat merindukan Wookie oppa -begitu ak memanggilnya-.

Sejak aku kecil, aku memang menyukai Wookie oppa. Dia sangat baik, lembut, manis, dan juga penyayang. Hoonie oppa juga seperti itu, namun aku lebih tertarik pada Wookie oppa daripada Hoonie oppa. Namun begitu, aku menutup perasaanku ini pada Wookie oppa. Aku takut kalau aku mengatakan aku mencintainya lebih dari sahabat, persahabatan kami bertiga bisa hancur. Dan aku tidak mau menyakiti salah satu dari kedua oppaku ini.

“Ah iya … Aku ke sini tidak sendirian. Aku membawa seseorang bersama denganku” Ujar Wookie oppa.

Aku menaikan satu alisku, pertanda aku bingung. Karena aku tidak melihat orang lain selain kami bertiga di halaman rumah Wookie oppa ini.

“Dia sedang berada di kamar mandi. Tadi aku menyuruhnya menemui kita di sini kalau dia sudah selesai” Ujarnya lagi.

Kira-kira, siapa ya yang dibawa Wookie oppa pulang ke sini. Namja appa yeoja? Temannya kah? Atau saudara jauhnya?

“Oppa …” Aku mendengar suara seseorang mendekati kami.

Aku dan Hoonie oppa menoleh ke asal suara. Dan aku melihat seorang yeoja manis berjalan ke arah kami. Siapa dia? Aku tidak mengenalnya. Apa jangan-jangan …

“Perkenalkan dia Song Hae Ji. Dia teman sekolah ku di London. Dan dia ikut ke sini karena ingin berkuliah di tempat yang sama denganku” Ujar Wookie oppa memperkenalkan yeoja yang kini berdiri di sampingnya.

Dia manis, badannya lebih kecil dan lebih pendek dariku, pipinya chubby, matanya memiliki eyes smile, dan terlihat kekanakan. Dia juga sangat putih seperti salju. Dia nampak cocok bersanding dengan Wookie oppa. Dan ini membuatku takut.

“Annyeonghaseo, Song Hae Ji imnida. Oppa dan eonni bisa memanggilku Ji-ya” Sapanya sambil mengulurkan tangannya padaku.

“Eh~ eonni?” Tanyaku bingung. Kenapa ia memanggilku eonni?

“Nde, usiaku lebih muda satu tahun dari kalian. Namun waktu SMP aku pernah ikut kelas akselerasi dan sekarang aku seangkatan dengan kalian” Jelasnya.

Aku membalas jabatan tangannya sambil tersenyum seramah mungkin. “Joneun Lee Jeun Hye imnida. Panggil aku Hyenie” Balasku.

“Joneun Lee Jonghoon imnida. Panggil aku Hoon, Hoonie, atau apa saja sesukamu” Jonghoon oppa nampak sangat ramah dengannya.

“Dan kalian perlu tahu, dia ini …” Wookie oppa memotong ucapannya dan kemudian merangkul yeoja itu.

Hatiku sakit melihatnya. Kenapa Wookie oppa bisa semesrah itu dengan Ji-ya? Padahal selama ini dia tidak pernah dekat dengan yeoja manapun selain denganku.

“Dia adalah tunanganku” Lanjut Wookie oppa dengan nada bahagia dan senyum lebar.

Dia tunangan Wookie oppa?

#Jgleeer …

Seperti terkena petir di siang bolong, aku tidak dapat mempercayai ini. Wookie oppa sudah bertunangan tanpa membertitahu kami? Bahkan sekarang ia membawa tunangannya ke Korea dan memperkenalkannya pada kami.

Andai dia tahu, kalau ada seorang yeoja yang sedang menahan rasa sakit dan tangis di sini. Aku sampai mengepalkan tanganku dan menggigit ujung bibir bawahku agar aku tidak menangis di hadapan Wookie oppa. Dan membuat semua perasaan yang ku tahan selama ini diketahuinya.

#Grep …

Aku merasa seseorang meraih tanganku dan menggenggamnya erat. Aku menoleh dan mendapati Hoonie oppa sedang tersenyum simpul padaku. Senyum aneh yang tidak bisa ku artikan apapun. Namun aku tidak menarik tanganku dan membiarkan tangan besar dan hangatnya menggenggam tanganku yang sedari tadi berkeringat dingin.

“Kalian kapan bertunangan? Kenapa tidak memberitahu kami?” Tanya Hoonie oppa.

Wookie oppa nampak tidak memperhatikan keanehanku. Dan dia masih merangkul mesrah Ji-ya. Ini membuatku semakin mengeratkan genggaman tanganku pada tangan Hoonie oppa.

“Dua bulan yang lalu. Kami memang satu sekolah, namun kami tidak tahu kalau kami dijodohkan. Aku dekat dengannya karena hanya kami berdua orang Korea di sekolah. Dan setelah kami tahu kami dijodohkan sekitar 3 bulan yang lalu, kami langsung berpacaran dan bertunangan 2 bulan lalu”

Hatiku semakin sakit mendengarnya. Perih … Sangat perih. Seperti ada luka yang terus digores dengan pisau tajam di sana.

“Oh~ Chukaeyo. Ah … Kami juga mau memberitahukan padamu kalau kami …”

#Grep …

Aku kaget saat tiba-tiba Hoonie oppa merangkulku. Aku menoleh ke arahnya dan dia menatap Wookie oppa sambil tersenyum.

“Kami sudah berpacaran sejak 1 bulan yang lalu” Ucapnya yang sukses membuatku ternganga karena kaget.

Apa maksud Hoonie oppa kalau kami sudah berpacaran? Sejak kapan kami berpacaran? Kenapa ia berkata se[erti itu pada Wookie oppa?

Aku masih belum bisa memalingkan mataku dari wajahnya. Aku masih belum bisa mencerna dengan baik apa katanya tadi.

“Jinjjayo? Wah … Chukaeyo … Aku sudah tahu kalau cepat atau lambat ini akan terjadi. Hahaha … Ternyata kalian akhirnya bersama juga” Seru Wookie oppa semangat.

Aku menoleh ke arahnya. Dia tersenyum lebar pada kami. Namun entah mengapa, aku merasa kalau tatapan matanya menunjukan hal yang aneh. Ini hanya perasaanku, atau memang mata Wookie oppa menunjukkan kesedihan?

Kenapa matanya terlihat terluka seperti itu? Tapi kenapa juga ia memasang senyum selebar itu? Wookie oppa, ada apa denganmu sebenarnya?

.::My-Choice::.

Author POV~

“Oppa … Jelaskan padaku apa maksud dari perkataanmu tadi, huh?” Tanya Jeunhye pada Jonghoon saat mereka sedang berdua di kamar Jeunhye.

Jonghoon menatap nanar Jeunhye. “Aku harus berbuat apa lagi saat melihat orang yang aku cintai terluka di hadapanku? Haruskah aku membiarkannya diam dan tambah terluka. Setidaknya, dengan begini dia tidak akan menyadari perasaan yang sudah kau tutupi selama ini, Jeunhye-ah”

Jeunye terdiam. Perkataan Jonghoon dan Jonghoon yang memanggil nama lengkapnya, mampu membuat Jeunhye ternganga kaget.

“Oppa …”

“Nde, aku tahu kalau selama ini kau mencintainya. Bahkan perhatianmu terpusat padanya. Dia memang bodoh karena tidak menyadari perasaanmu. Namun aku tidak sebodoh dia. Aku masih bisa melihat dengan jelas seberapa terlukanya dirimu saat kau berusaha dengan keras menekan perasaanmu”Ujar Jonghoon.

“Aku tahu rasanya harus menekan perasaan pada orang yang kita sukai. Sakit … sangat sakit. Apalagi saat orang tersebut tidak melihat rasa cinta yang terpancar dari mata kita” Ucapan Jonghoon kian melembut.

Jeunhye mengepalkan tangannya. “Kau tahu apa, huh? Kau selama ini sering berganti-ganti pacar. Dan kau tidak tahu sama sekali rasanya menahan perasaan, oppa. Karena kau selalu bisa dengan sukses menyatakan perasaanmu pada yeoja-yeoja itu dan menjadikan mereka kekasihmu” Suara Jeunhye kian mengeras pada akhir dari ucapannya.

“Kau bilang aku tidak tahu?” Jonghoon menarik napasnya dan menatap Jeunhye dalam-dalam. “Kau salah Lee Jeunhye. Kau salah besar” Ucap Jonghoon skarsatik.

“Apa maksudmu aku salah?”

“Aku tahu rasanya menahan perasaan. Karena setiap hari aku harus menahan perasaanku saat melihatmu menatap Ryeowook dengan penuh cinta. Dan saat kau terus mengatakan kau merindukannya. Aku sangat sakit. Dan itu semua karenamu. Bahkan aku mencintaimu sebelum kau mencintainya” Ujar Jonghoon dengan nada yang menyiratkan rasa sakit yang begitu dalam di hatinya.

“Oppa …”

“10 tahun aku menahan perasaanku padamu. Dan selama itu juga aku harus berpuas diri karena kau hanya menganggapku sebagai oppamu”

Jeunhye tidak dapat berkata apa-apa lagi sekarang. Dia baru mulai menyukai Ryeowook sekitar 8 tahun yang lalu. Dan ternyata selama 10 tahun ini, ada seorang namja yang juga sedang menahan perasaan terhadapnya. Bodohnya dia, dia tidak menyadari hal tersebut dan terus terlarut dalam pesona seorang Kim Ryeowook. Selama ini ia mengira hanya ia yang sakit dalam hal ini. Namun ia baru sadar kalau rasa sakitnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakit yang dirasakan Jonghoon.

“Berhentilah menatapnya dengan tatapan seperti itu. Jangan membuatku tambah terluka. Karena dengan menatapnya seperti itu, aku juga akan semakin terluka bersama denganmu. Dia sudah memiliki yang lain, dan biarkanlah mereka bahagia bersama. Bukankah ada pepatah mengatakan, cinta itu tak harus memiliki”

Jeunhye terisak mendengar ucapan Jonghoon. Jonghoon yang melihat itu langsung memeluk Jeunhye. Dan tangis Jeunhye semakin deras.

“Mianhae oppa … Jeongmal mianhae” Ujar Jeunhye lirih disela-sela isak tangisnya.

“Mulai sekarang cobalah membuka hatimu untukku. Aku akan membuatmu melupakannya dan berpaling padaku. Akan kubuat kau bahagia, melebihinya yang membuatmu selalu tersenyum” Bisik Jonghoon.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata sedang menatap mereka berdua dengan tatapan terluka.

.::My-Choice::.

“Gwenchana oppa?” Tanya seorang yeoja.

Namja yang ia tanyai kini sedang diam menatap pemandangan yang terlihat dari jendela seberang jendela kamarnya. Jarak kedua jendela itu cukup jauh sehingga tidak membuat kedua orang yang sedang berpelukan itu menyadari tatapan terluka sang namja ini.

“Apakah oppa yakin dengan semuanya?” Tanya yeoja itu lagi. Ia menatap nanar punggung namja yang sedang berdiri di hadapannya.

Namja itu menghela napas. Ia melepaskan genggaman tangannya pada jeruji jendelanya dan membalikkan badannya menghadap ke arah yeoja yang kini sedang duduk di kasurnya.

“Aku tidak sanggup jika harus melihat mereka berdua terluka karena perasaanku. Aku tahu kalau mereka saling mencintai. Dan aku tidak sanggup menjadi penghancur dalam hubungan mereka” Ujar sang namja lirih.

“Apakah oppa yakin kalau mereka saling mencintai? Bagaimana kalau sebenarnya Hyenie eonni ternyata mencintai oppa bukannya Jonghoon oppa? Apakah oppa tidak berpikir demikian?” Tanya yeoja itu.

Ryeowook, si namja tersebut kini duduk di samping yeojanya dan tersenyum miris. “Andai saja yang kau ucapkan memang benar, aku rasa Jonghoon akan bisa membahagiakannya melebihi aku. Karena aku tahu kalau Jonghoon sangat mencintainya. Dan aku tidak mau persahabatan kami hancur hanya karena kami berdua mencintai sahabat kami sediri” Ucap Ryeowook lirih.

“Oppa …”

“Lagipula aku sudah memilikimu sebagai tunanganku, Hae-ya”

“Kita bertunangan hanya karena dijodohkan oppa. Kita bisa membatalkannya sebelum semua terlambat. Kalau kau mencintai Hyenie eonni, kejarlah dia. Biar nanti aku yang menjelaskan pada appa, eomma, ahjussi, dan ahjumma”

“Tidak bisa, Hae-ya. Aku tidak mau mengecewakan mereka semua. Aku lebih baik mengalah agar tidak ada yang terluka dan kecewa di sini. Lagipula, aku tahu kalau kau sebenarnya mencintaiku. Jadi, aku tidak mau mebuatmu terluka dengan memilih Hyenie” Ujar Ryeowook yang sukses membuat semburat merah muda pada pipi chubby Hae Ji.

“Siapa bilang aku menyukaimu? Kau terlalu percaya diri oppa” Elak Hae Ji.

Ryeowook tertawa melihat Hae Ji salah tingkah. “Hahaha … Aku memang tidak bilang kau menyukaiku. Tapi aku bilang kau mencintaiku. Aku tidak salahkan, Song Hae Ji? Aku sudah tahu semua dari buku diary mu kok” Goda Ryeowook.

“Aish~ seenaknya saja kau membaca privasi orang, Kim Ryeowook. Aish~ jinjja. You’re bad person” Umpat Hae Ji kesal.

“Hahaha … I’m bad, but you like. Hahahaha … Don’t lying me, jagi” Goda Ryeowook lagi.

#Bruk~

“Hahaha …” Hae Ji terlihat sangat senang saat melihat ekspresi wajah Ryeowook yang baru saja ia lempar dengan bantal.

“Aish~ nappeun yeoja. Kemari kau anak nakal” Ryeowook mengejar Hae Ji mengelilingi kamarnya yang besar dengan bantal di tangannya.

#Brak~ #Bruk~

Kini mereka sedang perang bantal. Hal ini dapat membuat Ryeowook tertawa dan melupakan semua rasa sakitnya karena harus merelakan yeoja yang ia cintai untuk sahabatnya.

Ia bersyukur ia masih memiliki Hae Ji yang mencintainya. Dan ia berjanji akan berusaha mencintai Hae Ji dan membuat yeoja itu bahagia.

-End-

40 comments on “My Choice

  1. Ah apapun itu gue ga terima!!
    mesti gue buat apa FF “Wookie is mine” juga?
    Heu~~ ketemu dewi si abis ntar gue caci maki …

  2. @ika oiy tmbhan dech, ad xiah dbsk, jonghun, taemin (cinta abis am dia heheh) trus kevin u-kiss,

    jdi idola gw yg pling utama wook am jonghun, trus ad minhyuk, dongho, unhyuk, yoon shi yoon, oh min woo, alan luo, jung il woo,xiah dbsk,taemin am yg terakhir kevin u-kiss…

    n lee minho msh rebutan nich ma marita, buat gw yee ta … wqwqwwq

    • Gaya lu ce hiatus. Itu kata” jadul yg gak pernah k’bukti
      wkwkwkwk …
      Sbar ya ce
      .mw bantai dewi brg?
      Gw bru tw dy suka Jaejin jg
      dy gak pernah blg ma gw
      wah nih anak ngajak perang
      DEWI … JAUH” DR DONGHO N JAEJIN
      dy mmbangunkan tanduk evil gw nih

      • ye hiatus mah gue ga mau berhubungan ama dewi !
        dia nyebelin !
        gue bantai ntar pasti pas ketemu !
        PAGI-PAGI GUE EMOSI LOH AMA DEWI !
        beneran sumpah gue kesel, sebel, benci +marah

      • hahahaa,,,, jaejin i like he, but i love minhwan, hehe
        dongho cman suka am tarian n suaranya dong, lbih demen ma kevin gw, heheh

  3. Kita jarang ktmu ce
    pasti kalo ktmu tar u lupa mw gampar gw
    hahahaha …
    kyu mah aman
    dy biasa ja ma kyu
    ya kan dew?
    lgian gw sih gk msalah klo da yg suka kyu *asal lebe’ny gk ngelebihin gw*
    wkwkwk …

Tinggalkan komentar