-KyuShin- Don’t Disturb My Dongsaeng {Part.5}

MC:                  Cho Kyuhyun

Cho Ryushin

OC:                   Kim Taehyun

Park Soo Yoon

Lee Jeun Hye

Lee Taemin

Super Junior’s Members

XXX

Taehyun POV~

Aku kaget begitu mendengar kabar bahwa Kyuhyun oppa kecelakaan. Aku dan eonnideul langsung menuju rumah sakit Kwanghee. Oppdaeul menyusul kami setelahnya.

Duniaku berhenti seketika rasanya begitu aku tahu kalau Kyuhyun oppa kritis. Aku bahkan tidak bisa berhenti menangis melihat kondisinya.Kejadian 4 tahun lalu kembali terulang dan ini lah yang tidak aku inginkan.

Ahjumma dan ahujussi Cho serta kedua orang tuaku sedang dalam perjalan kesini. Begitu diberi kabar oleh Sunghwan oppa, manajer SuJu mereka langsung menuju kemari. Ahra eonni yang sedang kuliah juga akan datang kesini secepatnya. Kami semua tidak ingin kehilangannya.

Yang aku bingungkan, menurut para saksi mata Kyuhyun oppa tidak sendirian. Dia bersama seorang namja yang lebih muda darinya. Dan aku meyakini kalau yang mereka maksud itu Ryushin. Namun dimana dia sekarang? Kalau Kyuhyun oppa saja keadaannya separah ini, dia tidak mungkin baik-baik saja. Menurut mereka, Ryushin tidak mengalami luka apapun dan dia langsung berlari entah kemana. Kenapa bisa seperti itu? Dan dimana dia sekarang?

“Tae-ya … Berhentilah menangis. Kita berdoa yang terbaik untuk Kyuhyun oppa” Jeun Hye eonni menenangkanku yang masih menangis.

Dia dan Soo Yoon eonni selalu berada di sampingku yang menangis di samping tubuh Kyuhyun oppa yang tergolek lemah tak berdaya. Mereka terus membisikiku kata-kata untuk menenangkanku dan mengusap-usap punggungku. Namun tetap saja perasaanku tidak bisa tenang. Aku takut dia kenapa-napa. Aku takut ini lebih parah dari kecelakaan 4 tahun lalu.

#Brak …

“Kyuhyun-ah …” Cho Ahjumma masuk bersama dengan Cho Ahjussi dan kedua orang tuaku.

Kedua orang tua Kyuhyun oppa langsung menghampiri anak mereka. Dan aku langsung menghampiri eommaku dan menangis dipelukannya.

“Jangan mengis terus jagi. Berdoalah untuknya. Doamu lebih dia butuhkan daripada tangisanmu” Bisik eomma.

“Aku takut dia kenapa-napa eomma. Aku takut …” Ucapku lirih dan masih menangis.

“Dia tidak akan kenapa-napa jagi. Dia akan bertahan demi kita semua. Dia akan kuat demi kita” Ucap Cho Ahjumma yang menghampiri kami dan mengusap kepalaku.

“Dimana Ryushin?” Tanya Cho Ahjussi.

Aku yang sudah dapat mengatur emosiku langung melepaskan diri dari pelukan eommaku. “Saya juga tidak tahu dia kemana, Ahjussi” Jawabku.

“Menurut para saksi mata, dia ada bersama dengan Kyuhyun oppa saat kecelakaan. Namun, dia tidak mengalami luka apapun dan langsung berlari entah kemana” Lanjutku.

“Dia mungkin berada di apartemennya sekarang. Dia pasti shock dengan kejadian ini” Ujar Cho Ajumma.

“Semoga Kyuhyun cepat sadar dan Ryushin tidak apa-apa” Ucap Cho Ahjussi lirih sambil melirik kearah Kyuhyun oppa.

XXX

Ryushin POV~

Nae salmi haruharu kkumeul kkuneun geotcheoreom

Neowa hamgge majubomyeo saranghalsu itdamyeon

Dasi ireoseol geoya

Naege sojunghaetdeon gieoksokui haengbokdeul

Himdeun sigan sokeseodo deouk ddaseuhaetdeon

Huimangeun naegen jamdeulji aneun kkum

HandPhone ku berdering sedari tadi. Namun aku tidak mengangkatnya. Aku sedang ingin menyendiri sekarang. Suara wanita itu juga sudah tidak muncul lagi.

Aku masih shock dengan kejadian yang baru saja aku alami. Kyuhyun hyung dan aku mengalami kecelakaan tadi pagi saat kami baru pulang dari psikiater. Keadaanya parah dan aku belum dapat mengunjunginya karena aku tidak mau lagi melukai siapapun. Kalau aku kesana, aku pasti akan betemu dengan semuanya dan mereka pasti kan bertanya padaku. Dan aku tidak mau kalau aku sampai harus menceritakan semuanya.

Dan hal lain yang membuatku kaget, saat aku dalam perjalan pulang tadi, aku menonton berita di salah satu etalase toko. Dan aku kaget mendengar kabar kalau tempat praktek psikiater yang memeriksaku tadi kebakaran dan psikiater itu tewas di tempat. Wanita itu tidak main-main dengan ucapannya rupanya. Tapi apa yang dia lakukan sungguh berlebihan dan tidak dapat kumengerti sama sekali.

‘Apa kamu sudah memikirkan semuanya?’ Dia kembali datang. Suaranya kembali terdengar.

“Aku tidak bisa menyakiti seseorang yang tidak bersalah padaku. Apalagi sampai membunuhnya. Terlebih lagi dia songsaengnim yang selalu baik padaku. Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang membunuhnya?” Tanyaku frustasi. Aku lelah diteror terus olehnya. Dia bahkan tidak memberitahuku alasan yang jelas kenapa dia memintaku untuk membunuh Lee songsaengnim.

‘Kamu mau tahu kejadian sebenarnya sehingga aku bisa mati dan aku memintamu menuntut balas atasku?’ Tanyanya.

“Nde … Aku ingin tahu semuanya” Seruku.

‘Geureyo. Aku akan membawamu kemasa laluku dan akan kutujukkan yang sebenarnya terjadi padamu’

Setelah ia mengatakan hal itu, aku merasa tubuhku menjadi ringan dan semuanya menjadi gelap. Aku merasa aku keluar dari tubuhku. Dan aku menoleh kebelakang. Kulihat tubuhku terbaring tidak berdaya di lantai kamarku. Apa yang terjadi denganku? Apa aku mati?

‘Kamu tidak mati. Aku hanya akan membawa rohmu kemasa laluku. Dan tubuhmu akan seperti orang pingsan dan kritis. Namun nanti saat kita kembali, kamu akan kembali pada tubuhmu’ Ucapnya.

Aku mengangguk mengerti. Dan tiba-tiba muncul sesosok wanita cantik di hadapanku. Rambutnya panjang sepinggang, bajunya serba putih, dan wajahnya terlihat dingin. Apa dia sosok sebenarnya wanita yang ada dimimpiku dan selalu membisikiku suara-suara?

‘Ini sosok asliku sebelum aku mati. Kajja ikut aku’ Dia mengulurkan tangannya dan aku menyambutnya.

Sekelilingku terasa berputar dan gelap seketika.

XXX

Leeteuk POV~

Saat kami sedang latihan, kami mendapat kabar dari Seunghwan hyung kalau magnae kami mengalami kecelakaan. Kami semua kaget mendengarnya. Dan menurut kabar, dia dalam kondisi kritis. Aku tidak mengerti kenapa hal ini bisa terjadi. Seingatku, dia meminta ijin untuk menemani Ryushin ke psikiater. Dan kenapa dia malah mengalami kecelakaan sekarang?

Dan menurut penuturan Seunghwan hyung, Ryushin tidak kenapa-napa namun dia tidak ada di rumah sakit. Dia entah ada dimana sekarang. Aku yang tahu kalau kondisi Ryushin sedang dalam yang tidak baik juga jadi menghawatirkannya.

Bolkamakla, bolkamakla, boklamakla na gateun namja
Bonchemanche, bonchemanche, bonchemanche doraseo bwado
Bogobwado, bogobwado, bogobwado na bakke eobtda
Bonamana, bonamana, bonamana (Baby, you turn it up now)

HPku berdering dan aku mengangkatnya ‘Taehyun’

Untuk apa Taehyun menelponku?

“Yeoboseyo”

‘Oppa ada dimana?’

“Kami sedang bersiap akan kerumah sakit. Ada apa Tae-ya? Apa Kyuhyun kenapa-napa?” Tanyaku panik. Jangan sampai terjadi apa-apa pada magnae kami.

Kondisinya sudah membaik oppa. Kalian tidak perlu panik. Jika kalian ingin kesini, bisakah kalian menengok Ryushin dulu di apartemennya? Aku sudah menghubunginya berkali-kali namun tidak diangkat olehnya. Aku takut dia kenapa-napa’

“Arraseo … Kami akan ke apartemen dulu”

‘Gomawo oppa”

‘Cheonmanaeyo, Tae-ya’

Diapun menutup sambungan telepon kami.

“Ada pa, hyung?” Tanya Siwon padaku.

Aku menoleh dan memasukkan HPku kekantong celanaku. ” Taehyun meminta kita melihat keadaan Ryushin di apartemennya. Katanya, dia sudah menghubungi Ryushin namun tidak dijawab olehnya. Dia takut terjadi sesuatu dengan Ryushin” Jawabku.

“Terus bagaimana dengan keadaan Kyuhyun?” Tanya Yesung.

“Menurut Taehyun, dia sudah membaik. Baiklah … Bagaimana kalau aku, Heechul, Siwon, dan Eunhyuk ke apartemen dulu dan sisanya langsung kerumah sakit saja. Kalau terjadi apa-apa, kita saling menghubungi” Ujarku memberi instruksi.

“Baiklah hyung”

Dan kamipun keluar dari SMent dan menuju ketempat tujuan masing-masing.

XXX

Ryushin POV~

Saat ini aku sedang berada di sebuah tempat yang aku kenali sebagai apartemenku. Rupanya dia tinggal disini sebelumnya.

“Apartemenmu sebelumnya adalah apartemenku. Dan di sanalah kejadian itu terjadi”

Aku memperhatikan sekeliling kami. Dan tiba-tiba seseorang masuk sambil marah-marah dan sepertinya mabuk.

“Yak~ keluar kau yeoja br*****k …” Teriak seorang namja yang wajahnya tidak jelas karena ruangan ini gelap. Dia masuk dan melewatiku begitu saja seperti aku ini hampa. Dan aku baru sadar kalau aku bisa ditembus olehnya. Aku seperti hantu saja.

#Cklek …

Lampupun menyala dan sekeliling kami menjadi terang. Dan sekarang aku dapat melihat namja itu dan aku mengenalinya sebagai Lee Songsaengnim yang sepertinya berusia 20 tahun.

“Apa maumu datang kesini malam-malam seperti ini?” Tanya seornag yeoja yang dapat kuketahui kalau dia adalah wanita yang sedang berada disisiku saat ini dan sedang memperhatikan adegan ini dengan tatapan dingin namun menakutkan.

“Apa mauku? Aku ingin membunuhmu” Lee Saengnim berteriak dengan suara yang amat kencang dan aku rasa dapat membangunkan penghuni apatemen lainnya.

“Kamu mabuk? Apa maksud perkataanmu?” Tanya si yeoja sambil mendekati Lee Saengnim dan bermaksud memapahnya.

“Jangan sentuh tubuhku dengan tangan kotormu. Apa maksudku? Kau ini jangan berpura-pura tidak tahu apa maksudku. Kau sudah berani bermain di belakangku rupanya”

“Apa maksudmu?” Yeoja itu nampak sedikit tersentak kaget namun masih berusaha menutupi perasaannya. Dia terlihat seperti seorang pencuri yang tertangkap dan sedang disidang namun masih saja berkelit.

“Jangan pura-pura tidak tahu Hwang Min Ri. Aku tahu semuanya. Aku tahu kalau kamu bermain di belakangku dengan sahabatku Seunghwan” Seunghwan? Apa maksud Lee Saengnim itu Sunghwan hyung, manajernya hyungdeul?

“Kamu salah paham. Kami tidak menjalani hubungan apapun” Sergah yeoja bernama MinRi itu.

“Jangan bohong. Aku sudah melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri. Aku muak denganmu. Ini bukan pertama kalinya kamu menyakitiku. Kamu sering berselingkuh denga namja lain. Aku sudah tidak tahan denganmu. Aku ingin menghabisimu sekarang juga” Lee Saengnim mengeluarkan sebilah pisau dan berjalan mendekati Min Ri dengan sempoyongan karena mabuk.

“Tolong … Jangan bunuh aku. Jebal …” Min Ri berjalan mundur dan menjauh dari jangkauan Lee Saengnim.

“Hahahaha … Ini tidak akan sakit. Menurut dan terima saja nasibmu” Lee Saengnim terlihat seperti seorang psikopat. Aku tidak menyangka orang sebaik dirinya bisa gelap mata seperti ini.

“Kumohon jangan sakiti aku” Jerit Min Ri ketakutan saat dia sudah terpojok di dinding.

“Kemarilah …” Lee Saengnim menyeringai dan wajah lembut yang biasa kulihat tidak nampak diwajahnya yang sekarang seperti ibli.

“Jangan …” Min Ri menangis ketakutan dan Lee Saengnim makin mendekatinya.

“Hahahaha ….” Saat jarak mereka sudah dekat, Lee saengnim tertawa seperti setan. Ini bukan dia. Aku tidak percaya kalau ini Lee saengnim yang kukenal selama ini.

“Tidaaaaaaaak ….”

#Jleb …

Min Ri tertusuk pisau tepat di jantungnya dan mati seketika dan Lee saengnim tertawa seakan-akan dia bahagia sudah berhasil membunuh kekasihnya. “Huahahahahaha … Rasakan itu wanita j*l**g”

Bukan hanya itu saja. Bahkan saat Min Ri sudah mati, Lee saengnim masih melukai seluruh wajahnya dengan pisau dan membenturkan kepalanya berkali-kali ketembok. Aku tidak kuat melihat ini. Aku menutup kedua mataku rapat-rapat.

“Hahahahaha …” Saat sudah puas dengan tindakannya, dia berbalik. Namun …

“Dia di tempat. Angkat tanganmu dan menyerahlah” Seru seorang polisi. Di depan pintu dan dalam apartemen sudah banyak polisi dan tetangga Min Ri. Lee saengnim terkepung dan akhirnya dia tertangkap.

“Itulah kejadian sebenarnya” Ucap hantu Min Ri yang ada disampingku.

“Dia sudah dihukum. Apa kamu belum puas?” Tanyaku.

Dia menyeringai “Aku tidak akan puas kalau dia belum mati di tanganku”

“Lalu kenapa kamu baru mau membunuhnya sekarang?”

“Arwahku terperangkap di apartemenmu. Aku tidak bisa keluar dari sana. Dan beberapa minggu yang lalu dia datang ke apartemenmu dan aku rasa itu adalah jalan dari Tuhan untuk aku dapat membalaskan dendamku padanya”

“Tuhan tidak pernah memberikan jalan untuk tindakan seperti itu. Dia akan memintamu untuk memaafkan Lee saengnim bukannya membunuhnya. Aku tidak mau membunuhnya karena aku tidak bisa” Aku menolak permintaanya untuk membantunya.

Dia kembali menyeringai dan kali ini lebih menakutkan daripada sebelumnya “Kalau kau tidak mau, maka hyung tersayangmu itu akan mati di tanganku” Ancamnya.

“Jangan bawa-bawa hyungku dalam hal ini” Seruku.

“Kalau begitu turuti permintaanku. Kamu tidak akan membunuhnya. Aku yang akan membunuhnya. Namun aku akan meminjam tubuhmu. Karena hantu tidak bisa membunuh”

Aku tida punya pilihan lagi. Kalau aku menolak, Kyuhyun hyug dalam bahaya. Namun kalau aku menurutinya, aku akan jadi pelaku pembunuhan. Bagaimanapun juga, tubuhkulah yang dia gunakan untuk membunuh Lee saengnim.

Otthokae? Aku bingung harus bagaimana. Aku harus menolak dan membiarkan hyungkumati ditangannya, atau membiarkan tubuhku menjadi alatnya membalas dendam? Keduanya adalah pilihan yang sulit untukku. Tuhan bantulah aku. Aku tidak mau memilih keduanya.

XXX

Author POV~

Leeteuk, Siwon, Heechul, dan Eunhyuk sudah berada di apartemen Ryushin dan mereka sedang mengetuk-ngetuk pintu Ryushin. Namun tidak ada sahutan dari dalam.

#Tok … Tok … Tok …

“Ottokhae hyung? Dia tidak membukakan pintu. Aku takut terjadi sesuatu dengannya” Ujar Eunhyuk.

“Kita tanya saja pada Taehyun apa password apartemen Ryushin supaya kita bisa membuka pintunya” Usul Siwon.

Leeteuk pun mengSMS  Taehyun *Pulsanya cuma cukup untuk SMS aja. Hahaha* . Dan begitu mendapat balasan, Leeteuk langsung memencet kombinasi nomor-nomor itu dan membuka pintu apartemen Ryushin.

“Dimana dia? Lampunya kenapa tidak dinyalakan?” Heechul menyalakan lampunya dan mereka mencari Ryushin keseluruh penjuru apartemen.

“Hyung …. Dia ada disini” Seru Siwon dari dalam kamar Ryushin.

“Omo~ apa yang terjadi dengannya?” Pekik Leetuk panik dan berlutut di lantai untuk membalikkan tubuh Ryushin yang tertelungkup di lantai kamarnya.

“Badannya dingin hyung” Ucap Eunhyuk lirih.

“Apa dia tidak apa-apa?” Tanya Heechul.

“Denyut nadinya lemah” Ucap Siwon sambil memegang pergelangan tangan Ryushin.

“Kita harus membawanya kerumah sakit” Siwon menggendong Ryushin dipunggungnya dan mereka pergi menuju rumah sakit.

XXX

Sedangkan itu di rumah sakit …

“Ryu …”

“Ryu-ya …”

Kyuhyun sedang sendirian di kamar rawatnya. Dia belum juga sadar meski kata uisa kondisinya tidak lagi kritis. Dia terus mengigau memanggil nama dongsaengnya. Jari-jarinya pun mulai bergerak dengan lemah.

“Ryushin …”

-TBC-