Galeri

Jeongmal Bogoshipotta –Part.2-


MC: Cho Kyuhyun / Shim Changmin / Choi Siwon

OC: Sungmin / Eunhyuk (Hyuk Jae) / Ryeowook / Kangin / Yunho

…..

8 tahun kemudian …

“Kyuhyun-sshi, Changmin-sshi, Hyukjae-sshi, Sungmin-sshi, dan Ryeowook-sshi, kalian satu kelompok”

“Nde Seosaengnim”

Setelah 8 tahun berlalu, Kyuhyun dan Changmin tetap 1 sekolah tanpa mengetahui hubungan antara keduanya. Changmin dan Kyuhyun sama-sama bersekolah di SMA Kirin. Sebuah sekolah bertaraf internasional yang test masuknya saja sangat sulit. Changmin masuk dengan mudah karena sekolah ini adalah milik kakeknya. Dan Kyuhyun dapat masuk ke sekolah ini karena kecerdasaan otaknya.

Meski kembar, mereka tidak mirip. Karena Changmin lebih mirip Siwon, sedangkan Kyuhyun mirip dengan Inhwa. Hanya sorot mata dan senyum mereka yang sama. Sorot mata mereka sama-sama tajam seperti Siwon, dan senyum mereka sama-sama lembut seperti Inhwa.

“Bagaimana kalau kita mengerjakan tugas dari Kim seosaengnim setelah pulang sekolah?” Tanya Ryeowook memberi ide.

“Aku harus langsung pulang kerumah” Ujar Changmin dingin tanpa melepaskan matanya dari buku yang ada di tangannya.

“A-aku juga harus pulang” Ucap Kyuhyun pelan. Sejak kemtian eommanya dan penyiksaan yang ia terima bertubi-tubi, Kyuhyun  berubah menjadi anak yang pendiam dan tertutup. Ia juga jadi susah berinteraksi dengan sekitarnya.

“Yah … Kalau begitu bagaimana caranya kita mengerjakan tugas-tugas ini?” Tanya Sungmin dengan wajah kecewa.

Kyuhyun yang tidak enak hati langsung membuka suara “Akan aku usahakan untuk berkumpul saat pulang sekolah” Ucapnya yang disambut dengan senyum cerah dari semuanya kecuali Changmin.

“Kalian berkumpul di rumahku saja. Kebetulan appaku sedang ada di Jepang sampai 1 bulan kedepan. Dan kita bisa mengerjakannya di rumahku” Tawar Changmin yang tetap membaca buku tanpa melihat kearah teman-temannya.

“Ide bagus. Bagaimana kalau pulang sekolah ini? Lebih cepat dikerjakan lebih baik” Seru Hyuk Jae semangat.

“Nde …”

Kyuhyun POV~

Bagaimana ini? Kalau aku pulang terlambat, ahjussi-ahjussi dan ahjumma-ahjumma ku pasti akan memarahiku dan mereka akan memukuliku. Andai Kibum hyung dan Donghsae hyung masih ada di rumah, mereka pasti akan melindungiku. Tapi mereka sedang bekerja di Jepang dan Taiwan, dan mereka tidak akan pulang untuk waktu yang lama. Dan tidak ada yang akan membelaku jika Kangin ahjussi dan Yunho Ahjussi memukuliku.

“Kyu … Gwenchana? Apa ada masalah?” Tanya Sungmin sambil memperhatikan wajahku dengan tatapan khawatir.

“A-ah … A-aniya … Nan gwenchana, Sungmin-sshi”

“Hei … Kita kan teman. Kenapa kamu masih memanggilku dengan begitu formal? Panggil saja aku Sungmin atau Min seperti yang lainnya. Tidak perlu memakai –sshi segala” Ucapnya sambil merangkul bahuku.

“Nde …”

…..

Author POV~

“Wah … Aku tidak sadar kalau sekarang sudah jam 7 malam. Aku harus segera pulang sebelum eommaku marah-marah” Ujar Ryeowook.

“Nde aku juga” Seru Hyuk Jae dan Sungmin.

“Changmin-ah … Kita pulang dulu, ya. Bisakah besok kita melanjutkan tugas kita di sini?” Tanya Sungmin.

Changmin hanya mengangguk sebagai jawabannya. Dia sama sekali tidak melepaskan matanya dari hasil kerja tugas mereka selama 4 jam di rumahnya.

“Arraseo … Besok kita kesini lagi, ya. Kyu-ah, kamu mau pulang bersamaku? Bahaya kalau pulang sendiri malam-malam begini” Ujar Hyuk Jae.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Tidak perlu, Hyuk Jae-sshi. Aku tidak apa-apa pulang sendiri”

“Aigo … Anak ini. Ckckckck … Kan sudah Sungmin bilang tadi, kau tidak perlu seformal itu pada kami. Panggil saja kami dengan nama kami tanpa pakai –sshi”

“Ah … Nde, Hyuk Jae-sshi … Eh … Maksud ku …”

“Kau harus membiasakan diri tanpa bahasa formal dan harus lebih berani kalau bicara. Kau itu kalau bicara dengan kami, seperti kami akan memakanmu saja. Ckckck …”

“M-mianhae …”

“Kau itu lucu sekali sih. Aku jadi ingin menjadikanmu dongsaengku. Kekekeke …”

“Yak~ Wookie-ah … Dia kan seumuran dengan kita dan usianya lebih tua beberapa bulan darimu. Masa kau mau menjadikannya dongsaengmu? Apalagi dari postur tubuh saja, sudah terlihat kaulah dongsaengnya” Cibir Sungmin.

“Ish~ kau berkata seperti itu seakan-akan kau tinggi saja” Balas Ryeowook.

“M-mian … Aku mau ijin pulang. Aku takut kemalam dan nanti ahjussiku marah padaku. Kalau boleh, aku mau pulang sekarang” Ujar Kyuhyun yang membuat Sungmin dan Ryeowook berhenti memperdebatkan postur tubuh.

“Kau yakin tidak mau di antar, Kyu?” Tanya Hyuk Jae lagi memastikan.

“Tidak perlu. Kamsahamnida atas tawarannya”

“Cheonamanaeyo”

….

“Dari mana saja kau? Jam segini baru pulang. Mulai suka kelayapan sekarang? Dasar anak tak tahu di untung” Bentak Kim ahjumma, istri dari Kangin ahjussi.

“Benar-benar anak ini. Mulai jadi pembangkang dia. Persis seperti eommanya” Cibir Jung Ahjumma, istri dari Yunho ahjussi.

“Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Pepatah ini memang benar. Kita bisa lihat buktinya”

#Duagh  …

Punggung Kyuhyun di tending oleh Kangin ahjussi. Membuat Kyuhyun yang sedang duduk berlutut di hadapan mereka, terjerembab kedepan dan dadanya membentur meja.

“M-mianhae … Aku tadi dari rumah teman mengerjakan tugas” Ujar Kyuhyun di sela-sela rasa sakitnya.

#Bugh …

“Jangan berbohong pada kami. Teman? Sejak kapan ada yang mau berteman dengan anak sepertimu, hah?” Yunho ahjussi juga tidak tinggal diam. Dia meninju pipi Kyuhyun sehingga ada sedikit darah segar mengalir dari sudut bibir Kyuhyun.

“A-aku t-ti-dak ber-bo-hong a-ahju-ssi” Seluruh badannya terasa sangat sakit karena pukulan-pukulan dari Kangin ahjussi dan Yunho ahjussi.

#Dagh …

“Aku tidak butuh pembelaanmu. Kami sudah baik mau menampungmu di sini. Tapi apa balasanmu? Kau malah menjadi pembangkang dan melawan kami? Sungguh kau anak tidak tahu diri” Kangin ahjussi  menginjak dada Kyuhyun sehingga Kyuhyun merasa sakit yang teramat sangat.

“A-appo-yo ah-ju-ssi …” Ringis Kyuhyun yang terkapar di lantai tak berdaya.

“Sudahlah. Simpan tenaga kalian untuk bekerja besok. Jangan habiskan hanya untuk memberi anak ini pelajaran” Ujar Jung ahjumma. Kangin ahjussipun menyingkirkan kakinya dari dada Kyuhyun.

“Pergi kekamarmu dan bersihkan dirimu. Tidak ada makan malam untukmu karena kau pulang terlambat” Ujar Kim ahjussi dingin.

Kyuhyunpun berusaha berdiri dengan susah payah dan berjalan sempoyongan menuju kamarnya. Sesampainya di kamarnya yang sempit, gelap, dan pengap. Kamar ini dulunya adalah gudah kecil yang di sulap menjadi sebuah kamar yang sama sekali tidak layak di tinggali. Rumah ini bukannya tidak punya kamar lagi. Rumah yang lumayan luas meski sederhana ini, masih memiliki banyak kamar. Tapi, mereka tidak sudi membiarkan Kyuhyun tinggal di salah satu kamar mereka. Jadilh Kyuhyun harus tinggal di gudang ini bersama dengan beberapa barang yang masih ada di sini dan dengan debu-debu di mana-mana.

“Uhuk Uhuk …” Kyuhyun terbatuk begitu ia masuk kamarnya dan menghirup debu. Di tambah dengan rasa sakit di dadanya, membuat dirinya kesulitan bernapas.

“E-eom-ma … E-eom-ma … Hiks … E-eom-ma …” Kyuhyun menidurkan dirinya di kasur tipis yang sama sekali tidak layak di gunakan itu. Dia menangis sendiri sambil terus memanggil eommanya.

“Bogoshipo eomma … Jeongmal bogoshipota …” Akhirnya Kyuhyun tertidur, tapi air matanya tidak berhenti mengalir dari sudut-sudut kedua matanya.

…..

“Omo … Kyunie-ah … Apa yang terjadi denganmu?” Sungmin yang melihat keadaan Kyuhyun pagi itu, langsung panik. Tubuh Kyuhyun di penuhi luka-luka membiru dan sudut bibirnya masih ada bekas luka.

“A-aku …”

“Dihadang preman, dipalak, dan dipukuli” Changmin yang duduk di sampingnya langsung memotong ucapan Kyuhyun. Meski dia terlihat tidak tertarik dengan apa yang terjadi dengan Kyuhyun. Karena, sedari tadi ia hanya di sibukkan dengan membaca buku pelajarannya.

“Selalu itu jawabanmu sedari dulu” Ya … Melihat Kyuhyun dalam kondisi seperti ini, adalah hal wajar untuk Changmin. Dan dia sampai hafal dengan jawaban Kyuhyun yang selalu sama setiap kali ada yang bertanya.

‘Nde … Begitulah” Ujar Kyuhyun membenarkan ucapan Changmin.

“Sudah ku bilangkan, harusnya kemarin kamu mau ku antar pulang. Beginikan jadinya”  Hyuk Jae terus menatap ngeri luka-luka Kyuhyun yang banyak dan terlihat lumayan parah.

“Aku …”

“Hanya tidak ingin merepotkan siapapun” Sekali lagi Changmin memotong ucapan Kyuhyun dan masih tetap tidak menoleh kearah Kyuhyun dan masih fokus dengan bukunya.

“Kamu kan tidak merepotkan siapapun, Kyu. Kami malah senang bisa membantu teman. Dari pada kau terluka seperti ini” Kali ini Ryeowook yang angkat suara dan menatap Kyuhyun iba.

“Teman?” Tanya Kyuhyun pelan. Selama ini tidak ada yang mau berteman dengannya karena ia pendiam, penakut, dan lemah. Baru kali ini ada yang menganggapnya sebagai teman.

“Nde … Kita kan teman. Kita semua. Kau, aku, Sungmin, Hyuk Jae, dan Changmin” Changmin menoleh kearah Ryeowook dan menatapnya dingin.

“Kau juga teman kami, Changmin-ah” Mengerti arti tatapan Changmin, Ryeowook langsung menjawabnya.

“Gomawo” Ucap Kyuhyun sambil menundukkan kepalanya.

“untuk?” Sungmin menaikan satu alisnya dan menatap Kyuhyun bingung.

“Sudah menganggapku teman”

“Ck~ Sudahlah … Kitakan memang teman sejak awal”

“Karena kita teman, mulai sekarang tidak ada lagi kata tidak enak atau tidak mau merepotkan. Tidak ada lagi penolakan dan menutupi sesuatu. Jika ada kesulitan, kita harus saling memberitahu. Dan tidak ada lagi canggung dan bahasa formal. Bersikap biasa dan layaknya teman” Ujar Sungmin semangat.

“Nde … Kami setuju” Seru Ryeowook dan Hyuk Jae bersamaan. Kyuhyun hanya tersenyum menanggapi teman-teman barunya itu. sedangkan Changmin terlihat sama sekali tidak tertarik meski di dalam hatinya ia merasa senang karena akhirnya, ada yang menjadi temannya.

….

Changmin POV~

Selama ini aku tidak pernah memiliki teman. Tidak ada satu anakpun yang mau berteman denganku. Kyuhyun adalah orang pertama yang mengajakku berteman dulu saat kami masih kecil. Namun aku juga tidak menanggapinya dan dia juga tidak memaksa ingin berteman denganku. Baru kali ini ada lagi yang mengajakku berteman. Aku sangat senang bisa memiliki teman. Tapi aku bingung bagaimana harus mengekspresikannya. Dan aku juga takut appa tidak suka aku memiliki teman. Meski teman-temanku ini juga bukan anak-anak dari keluarga sembarangan. Hanya Kyuhyun saja yang aku tidak tahu keluarganya. Karena ia anak yang tertutup pada sekitarnya.

Saat ini kami sedang pelajaran olah raga. Yoochun seosaengnim menyuruh kami untuk berlari mengelilingi lapangan 5 kali. Karena kakiku yang panjang, aku dapat berlari dengan cepat. Namun sedari tadi ku perhatikan, Kyuhyun berlari dengan sangat lambat padahal kakinya juga panjang sepertiku. Aku sudah beberapa kali melewatinya. Awalnya aku tidak mau meperdulikannya. Namun lama-lama entah mengapa aku jadi menghawatirkan dirinya. Bahkan Ryeowook dan Sungmin yang badannya lebih pendek darinya, dapat berlari mendahuluinya. Dan Kyuhyun juga terlihat sangat lesu. Apa dia sakit?

Akhirnya kuputuskan untuk memperlambat lariku dan berlari di belakangnya. Aku memperhatikannya dari belakang. Dia ini tinggi meski aku lebih tinggi darinya. Tapi dia kurus sekali. Dia terlihat sangat lemah dan rapuh.

Entah mengapa setiap aku melihatnya, ada perasaan ingin rindu di hatiku. Wajahnya seperti mengingatkan aku dengan seseorang. Dan aku seperti pernah bertemu dan mengenal dirinya. Selain itu, setiap melihat ia terluka seperti tadi pagi, seakan ada perasaan ingin melindunginya dalam hatiku. Siapa dia sebenarnya? Kenapa aku merasa seperti ini padanya? Apa aku mengenalnya dulu? Tapi aku tidak ingat pernah bertemu dengannya sebelum 8 tahun belakangan kami selalu menjadi teman satu sekolah.

Saat aku sedang sibuk dengan pikiranku, tiba-tiba aku merasa ada yang aneh dengan Kyuhyun. Larinya semakin melambat dan sesekali kulihat ia memegang dadanya. Dari belakangnya saja aku dapat mendengar deru napasnya. Dan dia akhirnya berhenti sebentar.

“Yak~ Kyuhyun-sshi, lanjutkan larimu atau kau ulang dari awal” Seru Yoochun seosaengnim.

Kyuhyunpun melanjutkan larinya dan aku masih tetap di belakangnya. Sebenarnya aku sudah meyelesaikan putaran lari dari tadi. Tapi melihatnya seperti ini, aku jadi ingin terus berlari di belakangnya karena takut ia kenapa-napa.

Setelah beberapa menit kami berlari, tiba-tiba dia berhenti dan tubuhnya oleng kebelakang. Aku yang ada di belakangnya reflek menangkap tubuhnya agar tidak jatuh ketanah.

“Hei … Kyuhyun-ah, gwencahanayo?” Tanyaku sambil menopang tubuhnya. Namun tidak ada jawaban darinya. Dia masih menutup matanya. Dan kemudian aku sadar kalau dia pingsan.

”Changmin-ah … Kyuhyun kenapa?” Sungmin, Ryeowook, Hyuk Jae, Yoochun seosaengnim, dan teman-teman lainnya menghampiri kami.

“Mollayo. Seosaengnim … Aku bawa dia ke UKS dulu”

“Nde … Nde … Bawalah dia. Sepertinya Jaejoong tidak masuk hari ini, kau yang menjaganya tidak apa, kan?”

“Nde … Gwenchanayo”

Akhirnya aku menggendong Kyuhyun menuju UKS. Badannya ringan seperti yeoja. Ckckck … Apa yang dimakan anak ini? Badannya kurus sekali.

Author POV~

Changmin membawa Kyuhyun ke UKS. Di baringkannya tubuh Kyuhyun di kasur.

“Panas” Gumam Changmin saat ia menyentuh dahi Kyuhyun dengan punggung tangannya.

Changminpun mencari termometer di kotak P3K. Setelah menemukannya, ia langsung menyelipkan termometer itu kemulut Kyuhyun.

“39,5 derajat? Tinggi sekali demamnya”

Changminpun mengambil baskom di samping tempat tidur dan mengisinya di wastafel. Wastafel di UKS ini memang terdapat 2 jenis air. Panas dan dingin. Agar dapat di gunakan untuk mengompres murid yang demam.

Setelah airnya cukup, ia langsung duduk di samping Kyuhyun dan mengompres dahi Kyuhyun dengan handuk kecil yang ia bawa.

“H-hyung … A-ppo-yo …” Kyuhyun mengigau. Changmin tertegun mendengar Kyuhyun menyebut ‘Hyung’.

“H-hyu-ng … Tol-ong … A-ppo-yo … H-hyu-ng …” Kyuhyun terus menggeliat gelisah dan keringat dingin terus keluar dari tubuhnya. Entah apa yang di rasakan Changmin, dia langsung meraih tangan Kyuhyun dan mengusap-usapnya.

“Tenang … Hyung ada di sini, saeng. Tenanglah …” Bisik Changmin di telinga Kyuhyun.

Tangan Kyuhyun menggenggam erat tangan Changmin dan igauannya pun berhenti.

Changmin POV~

Kenapa aku merasa sedih melihat Kyuhyun seperti ini. Melihatnya sakit, seperti ada yang sakit di dalam diriku. Perasaan apa ini? Kenapa aku seperti ini? Mendengarnya memanggil-manggil ‘Hyung’ seperti ada kebahagiaan di dalam hatiku. Aku seperti merindukan dia memanggilku seperti itu. Ada hubungan apa aku dengannya?

“Kajima … Kajima hyung” Kyuhyun makin mengeratkan genggamannya pada tanganku.

“Hyung tidak akan kemana-mana. Tenanglah, saeng. Hyung ada di sini. Tenanglah …” Seperti ada yang hangat di dalam hatiku menggenggam tangannya dan mengusap kepalanya seperti ini.  Au baru pertama kali merasakan seperti ini. Aku seperti ingin menjadikannya dongsaengku.

“Aish~ apa yang kau pikirkan Choi Changmin? Jangan pikirkan hal yang macam-macam”

Aku mencelupkan lagi handuk yang ada di dahinya ke air dan kembali mengompresnya. Sebelumnya aku tidak pernah melakukan hal seperti ini. Pada appaku pun tidak pernah. Kenapa aku merasa bahagia dan sedih di waktu yang bersamaan saat melukakan ini pada Kyuhyun. Ada apa dengan perasaanku? Apa kami memang pernah saling kenal atau kami memiliki hubungan saudara sebenarnya?

“H-hyung ….” Saat aku melepas genggaman tangan kami, ia kembali mengigau. Aku jadi tidak tega padanya.

“Nde … Hyung ada di sini. Tenanglah” Akhirnya aku menggenggam lagi tangannya dan kembali mengusap kepalanya dan iapun kembali tenang.

-TBC-

13 comments on “Jeongmal Bogoshipotta –Part.2-

  1. ngak tega liat kyu disiksa….T.T
    swon psti nyesel anak kndung’a menderita kyak gtu..,minnieEE..!? kyuhyu tu namsaeng u..,hWAA ngak bs byangin gmn prsaan mreka.,?
    q tnggu next part’a chingu..!!!

  2. Huwaaaaaaaa… Udaaah laamaa gak mampirr ke blog ini..
    Ternyataa udah banyak bangett ff baruu buatan onnie..

    Jadi bingung diriku gmna komennya..
    Wkwkwk..

    Kyuu malangnya nasibmu nak.. Tinggal ama aq aj yah#Duagh..
    Huhuu.. Di buat sad ending aja ni On#plak.. It bang yunho & kangin jaat banget sih! #tendanginbokong Kang&ho
    Di tunggu lanjutannya yah..

    —-> Mianhae kyuu.. Aq senang klw kmu menderita #plakplak

    Btw kapan niih onnir lnjutin ff our little dongsaeng.. Saeeng kebelet pngen baca (?)

  3. huwe nanges bombay knapa gk dibwat mereka tau pas umur 12 taon kn labil2nya cowok kecil tuh molai dari mimpi basah pertama pemberontakan ….apalah liat dongsengku yg cowok nih #pengalaman pribadi bang wonnie lo harus tanggung jawab katae nanggung idup kyu pe umur 20 taon nah ini dah disiksa kya harpot aja nih anak kesian

Tinggalkan komentar