WonKyu Moment -Pict-

Karena aku lihat di sini banyak juga WonKyu shipper, aku mau bagi-bagi pict WonKyu moment. Pict’ny juga bukan pict baru sih. Cuma aku iseng aja pengen sebar-sebar tentang WonKyu. Ahahahaha…. WonKyu itu ‘THE BEST COUPLE’. Aku suka kebersamaan mereka yang lucu-lucu & penuh cinta. Mereka Hyung x Dongsaeng yang sama-sama keren.

Lets Begin …

Mereka kelihatan nyenyak banget tidurnya, ya. Oke… jangan ada yang ganggu mereka tidur. Wkwkwkwk… Sleep Well Oppa 😀

Dua orang ganteng di bandara… Pengen deh jadi petugas bandaranya biar bisa ketemu mereka. Mereka kan sering keluar negeri, jadi bisa sering ketemu. Kekekeke~

Kyuhyun oppa kelihatan imut yaa di sebelah Siwon oppa yang ganteng. Ahahaha… Senyum mereka manis-manis banget. #cubitpipi. Kata temen aku, mereka kayak lagi pake baju couple an. *padahal semua member pake baju sama jg* wkwkwkwkwk… Cie… kompak nih yee oppa 😀

Kyuhyun oppa bisik-bisik…

Kali ini Siwon oppa yang bisik-bisik…

2 pict di atas adalah sebagian dari moment bisik-bisik mereka. Mereka kalo berdiri sebelahan, sering bisik-bisik. Entah apa yang mereka bicarakan. Kalo waktu aku tanya si Kim Taehyun, dia bilang mereka lagi bisik-bisik ngomongin dia. Wkwkwkwk… Biarkan Kim Taehyun berkarya. #Peace Tae-Tae… 😀

Kyuhyun oppa manja yaa. Minta pangku-pangku. Aku juga mau dong di pangku Siwon oppa. #usir Kyu oppa. Hahahaha… Lihat perbedaan ukuran lengan mereka. Kyuhyun oppa… Kau kurus sekali *dulu. Putih banget juga. Siwon oppa sampe kalah. Bagi aku dong putihnya. Ckckckck…

Foto-foto di atas, adalah moment yang paling aku suka. Soalnya, Kyuhyun oppa keliatan imut & kayak anak-anak pas acara ini. Fotonya lucu-lucu. Ahahaha… Belakangan ini Kyuhyun oppa engga keliatan kayak ‘Magnae Muka Tua’ lagi. Malah menurut aku, dia sekarang ‘Magnae Berwajah Imut’. Apa orang Korea makin tua malah makin imut yaa??? *peace oppa. Wkwkwkwkwk….

Siwon oppa keliatannya pengen makan paprika satu ini yaa??? Wkwkwkwkwk… kalo paprikanya semanis itu sih aku juga mau. PaprikaKyu yang manis… 😀

Ini juga moment yang paling aku suka. Wkwkwkwk… Siwon oppa, kasihan dong Kyuhyun oppa nya di jungkir balik kayak begitu. Kyuhyun oppa kayaknya ringan banget yaa. Atau Siwon oppanya yang kuat banget yaa. Wkwkwkwk…

Tuan muda Choi & Tuan muda Cho duduk berdampingan. Bener-bener muka orang kaya nih dua-duanya. Wkwkwkwk… Nyempil aah~ di antara dua-duanya. *d’tendang Sparkyu & Siwonest* Ahahahahaha…

Kyuhyun oppa gandengnya manja banget sih. Wkwkwkwk… Benar-benar manja dia. #gandenganjuga. Wkwkwkwk…

Moment paling lucu di SS4 Taiwan. Kyuhyun oppa kasih bunga. Padahal itukan bunga dari ELF. Wkwkwkwk… Bunganya bagus yaa. Mau dong oppa bunganya 😀

Kali ini segini dulu aja yaa… i-net lagi naik turun nih. Jadi dari pada entar keburu stuck, jd aku udahan dulu yaa. Lain kali aku kasih lagi pict-pict mereka. Ahahahahaha… #Hope you like…

WonKyu… Saranghae 😀

Pai-pai yeorobeun… \^0^/

 

-FF Special Kyuhyun’s Birthday- Last Gift

Main Cast            : Cho Kyuhyun
Cho Ryushin

Other Cast          : Choi Siwon
Choi Taehyun

Genre                   : Sad
Brothership
Family

Length                  : Oneshoot

Summary             : This FF Dedicated to Kyuhyun’s birthday. Saengil Chukae ‘MY LOVELY OPPA’ \^0^/

V^V^V^V

Author POV~

Seorang namja berjas hitam, berdiri di hadapan sebuah makam. Makam yang masih basah dan masih bertanah merah. Makam yang masih bertaburan dengan bunga-bunga segar. Makam yang bernisankan

RIP
CHO RYUSHIN
25-01-1994
03-02-2012

Namja berjas hitam itu masih saja berdiri meski semua pelayat sudah pergi beberapa jam yang lalu. Ia hanya diam menatap makam itu dengan tatapan kosong. Meski langit sudah menghitam dan mengeluargan gelegar petir yang begitu menakutkan, ia tidak berniat sama sekali untuk beranjak dari tempat itu.

Di tangan kanannya, dia menggeggam secarik surat yang sudah lusuh dan basah karena air matanya yang turun setiap membaca setiap kata-kata yang tertulis di sana. Dan di tangan kirinya, sekotak kado ia pegang dengan erat. Kado berisikan sebuah hadiah dari orang yang tubuhnya sudah terkubur di dalam sana. Kado terakhir yang diberikan orang itu sebelum ia menghebuskan napas terakhirnya. Dan kado yang pasti akan meninggalkan banyak kenangan untuk namja berjas hitam itu. Meski untuk orang biasa, kado itu bukanlah hadiah yang istimewa. Tapi untuknya, ini sangat lah berharga di bandingkan kado mahal lainnya.

Untuk kesekian kalinya, tangan kanannya terangkat dan ia membaca beberapa baris kalimat pada kertas itu. Hurufnya sudah mulai tidak terlihat jelas karena luntur. Namun ia masih membacanya meski ia sudah hafal dengan isi tulisan itu.

Kyuhyun POV~

Tes… Tes… Tes…

Untuk kesekian kalinya, air mataku turun membasahi pipiku dan kertas yang kugenggam ini. Aku tidak peduli jika kertas ini sudah rusak karena genggamanku dan air mataku. Aku ingin terus membacanya. Membaca tulisannya sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya.

Aku merasa akulah orang paling bodoh di dunia ini. Aku sudah menyia-nyiakan dongsaengku sendiri. Dongsaeng yang sudah appa dan eomma titipkan padaku sebelum mereka meninggal. Dongsaeng yang harusnya ku jaga dan ku lindungi.

Tapi aku malah mebencinya. Aku malah tidak mengharapkan kehadirannya. Aku terus mengutukinya. Aku selalu menyalahkan semua perbuatannya, entah itu memang salah atau. Aku benar-benar tidak pernah mengganggapnya ada.

Padahal selama ini dia selalu baik padaku, ia selalu mengerti aku, ia juga yang selalu tersenyum padaku. Ia akan tetap tersenyum meski aku memarahinya. Ia yang akan dengan mudah mengatakan memaafkanku meski kesalahanku padanya sudah sangat besar.

Aku ingin diberikan kesempatan sekali lagi untuk bisa membahagiakannya. Membahagiakan dongsaengku satu-satunya. Satu-satunya keluarga yang kumiliki di dunia ini. Aku ingin sekali memperbaiki semua kesalahku selama ini terhadapnya.

Tapi itu tidak mungkin. Tuhan menyayanginya jauh daripada ku. Tuhan sudah membawanya ke tempat jauh yang lebih damai, lebih indah, dan tempat di mana appa dan eomma berada.

V^V^V^V

Taehyun POV~

Sudah hamper 2 jam aku berada di sini. Menunggu dari jauh, orang yang aku cintai itu beranjak dari makam Ryushin. Namun sepertinya ia tidak akan beranjak sampai kapanpun. Langit sudah gelap, sebentar lagi hujan. Aku harus mengajaknya pulang, tapi suara hatiku yang lain mengatakan aku harus menunggunya sampai ia beranjak sendiri dari tempat itu.

Aku tahu dia pasti merasa sangat sedih. Dia juga pasti sedang merutuki diri atas semua kesalahannya selama Ryushin hidup. Tapi aku ingin ia tidak terpuruk terus. Aku ingin ia bangkit. Aku ingin ia kembali bersemangat dan penuh ambisi seperti dulu. Dia yang ambisius dan perfectionist lebih baik daripada dirinya yang kosong dan seperti mayat hidup.

“Aku mohon, jaga hyungku untukku. Jangan biarkan ia terpuruk. Jangan biarkan ia bersedih. Jangan biarkan ia sendiri. Hanya kau dan Siwon hyung yang ia miliki saat ini. Kalian harus menjaganya. Karena ia hyung terbaikku. Dan hanya ini permintaan terakhirku. Berjanjilah padaku, Taehyun”

Aku berjanji pada Ryushin dan aku akan menepatinya. Karena aku juga tidak ingin Kyuhyun oppa seperti sekarang. Aku tidak bisa melihat namja yang kucintai selama ini terpuruk sampai seperti ini.

V^V^V^V

Siwon POV~

Aku sedih melihat orang yang sudah ku anggap seperti dongsaeng kandungku sendiri harus terpuruk dalam kesedihan dan penyesalannya seperti ini.

Aku yang sedang menyetir mobil, kembali dari pemakaman Ryushin, sesekali meliriknya yang duduk di belakangku melalui kaca. Dia terlihat seperti mayat hidup. Matanya sama sekali tidak ada pancaran kehidupan. Dia benar-benar pucat.

Aku melirik ke sampingku. Dongsaengku, Taehyun pun kini sedang menatapku dengan tatapan sedih. Aku tahu, ia pasti sedih melihat namja yang ia cintai seperti saat ini. Dia pasti ingin membantu Kyuhyun bangkit meski itu adalah hal tersulit.

“Hyung, aku mohon jaga Kyuhyun hyung. Aku tidak mau ia bersedih dan menyesali diri. Katakan padanya aku tidak pernah menyalahkannya. Aku sangat menyayanginya. Dan aku tidak ingin dia selalu bersedih”

Ryushin, kumohon bantu kami. Bantu kami menyadarkan hyungmu. Aku tahu kau masih bisa mendengar kami. Kau belum pergi terlalu jauh. Karena kau pasti tidak akan bisa meninggalkan Kyuhyun yang seperti saat ini. Tolong bantu kami mengangkatnya dari kesedihannya  dan rasa bersalahnya. Kumohon, Ryu.

V^V^V^V

Kyuhyun POV~

Aku telusuri setiap sudut kamarnya yang masih sama seperti saat dia masih ada. Kasurnya yang masih pada tempatnya, bad cover kesukaanya yang berwarna putih bersih, kumpulan kaset game nya yang masih tertata rapi, laptop putihnya yang masih terletak di atas kasurnya, komik-komiknya yang masih rapi di rak masing-masing, dan wanginya pun masih sama seperti saat ia menempatinya terakhir kali. Bahkan aku masih bisa merasakan kehadiraanya di sekitarku.

Aku duduk di atas kasurnya. Kuraih frame foto yang terletak di nakas, samping tempat tidurnya. Dia tersenyum dengan tulus. Senyum sama dengan senyum yang selalu ia tunjukkan padaku saat aku memarahinya.

Tes… Tes… Tes…

“Aaaaaaaa… Huaaaaaaaa… Hiks….. Ryuuuuu…. Yaaaa… Haaaaa” Aku tidak bisa lagi menanhan raungaku yang ku tahan sedari di pemakaman tadi.

Aku meraung-raung sambil memeluk fotonya dan tidur di atas kasunya.

‘Mianhae, Ryu. Mianhae …’

V^V^V^V

Ryushin POV~

Aku memang sudah mati. Jasadku sudah dikubur di dalam tanah. Dan roh ku sudah pergi meninggalkan tubuhku. Tapi aku masih belum bisa pergi meninggalkan dunia ini. Aku masih belum bisa pergi meninggalkan hyungku yang menyedihkan seperti ini.

Aku merasa gagal sebagai dongsaeng. Saat aku hidup aku selalu membuatnya kesal. Dan saat aku sudah meninggal, aku menjadi beban untuknya.

“Hyung, kumohon jangan seperti ini. Aku mohon kembalilah menjadi Cho Kyuhyun yang biasanya, hyung. Aku sedih melihatmu seperti ini. Ku mohon bangkitlah hyung”

Kyuhyun POV~

Aku masih terisak, tapi tidak meraung seperti tadi. Disela-sela isak tangisku, aku merasa kehadirannya. Aku juga merasa aku mendengar bisikan suaranya.

Ryu… hyung tahu kau ada di sini sekarang. Hyung mohon tetaplah di sini meski aku tak bisa melihatmu lagi. Jangan tinggalkan, hyung. Hyung masih ingin merasakan kehadiranmu, Ryu. Hyung menyayangimu. Jangan tinggalkan aku lagi.

V^V^V^V

Flashback~

Author POV~

Kyuhyun, sedang duduk di balik meja kantornya. Tangan kanannya menggenggap sebuah map berisi surat kontrak kerja dengan kliennya. Matanya yang berbingaki kaca mata hitam, tak lepas meneliti tulisan demi tulisan yang tercetak di sana.

Drrrt… drrrrt…

“Ck~” Dia berdecak kesal saat kesibukannya diganggu.

Tanpa melihat siapa yang menelponya, ia langsung menjawab panggilan itu. Namun matanya belum lepas dari map tersebut.

“Yeoboseyo” Ujarnya dingin.

‘Hyung’

Mendengar suara sang penelpon ia langsung menaruh mapnya. Wajahnya yang tadi serius mendadak mengeras dan urat-urat kekesalannya Nampak jelas di sudut-sudut dahinya.

“Mau apa kau?” Tanya Kyuhyun dingin dan tajam.

‘Hyung, aku menunggumu di taman kantormu. Minggu depan kan ulang tahunmu, ada yang ingin …” Belum selesai Ryushin berbicara, Kyuhyun langsung memutuskan sambungan telpon mereka dan segera mematikan hand phone nya.

“Ck~ mengganggu saja” Decaknya kesal.

Dia kembali berusaha konsenterasi pada kertas-kertas nya yang menunggu untuk ia tanda tangani.

……

Jam menunjukkan pukul 22.00 dan Kyuhyun baru saja sampai di rumahnya. Ia tinggal berempat dengan Siwon sahabatnya sejak kecil, Taehyun dongsaeng Siwon, dan Ryushin dongsaeng kandungnya sendiri. Orang tua Siwon dan Taehyun berada di luar negeri untuk bisnis mereka. Sedangkan orang tua Kyuhyun dan Ryushin sudah meninggal sejak 6 tahun lalu karena kecelakaan.

“Oppa, kau baru pulang?” Sapa Taehyun yang belum tidur karena menunggu Kyuhyun pulang”

“Hmmmm” Ucap Kyuhyun singkat dan langsung menuju kamarnya tanpa peduli pada Taehyun dan Siwon yang baru keluar dari kamarnya.

“Mana Ryushin?” Tanya Siwon.

Kyuhyun menghentikan langkahnya sebentar “Mana ku tahu” Jawabnya singkat.

Saat ia akan membuka pintu kamarnya, Siwon langsung meraih tangan Kyuhyun. Dan tatapan matanya yang selama ini lembut dan hangat berubah menjadi menakutkan dan penuh emosi.

“Bagaimana aku bisa tidak tahu? Dia tadi ke kantor untuk menemuimu. Sampai sore ia tidak mau pulang karena ingin menunggumu. Dan Kau bilang kau tidak tahu? Apa jangan-jangan kau tidak menemuinya di taman?” Tanya Siwon sakrastik dan menatap tajam Kyuhyun.

Kyuhyun menghepaskan kasar tangan Siwon. “Itu bukan urusanku. Aku lelah, hyung. Nanti juga dia akan pulang dengan sendirinya. Tidak usah terlalu mencemaskannya, ia sudah dewasa” Ujar Kyuhyun dingin.

Plak….

“Kau jahat, oppa. Dia menunggumu sejak siang tadi. Dan kau tidak peduli dengannya. Kau dengan dingin mengatakan hal-hal tadi. Tidak ingatkah kau akan kondisi dongsaengmu sendiri. Aku benci kau oppa. Aku membecimu …” Setelah meneriaki Kyuhyun dengan menahan air matanya, Taehyun berlari mengambil jaket dan kunci mobilnya di kamar dan keluar lagi.

“Kau mau kemana, Tae-ya?” Tanya Siwon saat melihat dongsaengnya melaluinya dan Kyuhyun begitu saja menuju pintu.

“Membawa Ryushin pulang. Aku takut ia kenapa-napa” Jawab Taehyun singkat.

“Aku ikut” Siwon dan Taehyun meningglkan Kyuhyun yang diam mematung di depan pintu kamarnya.

Siwon berhenti sebentar sebelum keluar dari rumah, “Kalau sampai dia kenapa-napa, aku harap kau tidak menyesali perbuatanmu. Kau tahu? Kau adalah orang terbrengsek yang pernah kutemui. Kau sama sekali tidak memiliki hati. Bahkan untuk dongsaengmu sendiri” Setelah itu ia keluar menyusul Taehyun.

…..

1 jam menuju kantor Siwon dan Kyuhyun. Setelah sampai di parkiran, Taehyun segera keluar dari mobil oppanya. Siwon mengambil kunci mobilnya dan menutup pintunya. Kemudian berlari mengejar Taehyun.

“Ryushin-aaaaah…” Mendengar teriakan Taehyun dari arah taman kantor, Siwon semakin mempercepat larinya.

“Omo~” Ia tesentak kaget saat melihat Taehyun sedang menangis sambil memeluk Ryushin yang sudah tidak sadarkan diri di pelukannya.

Siwon segera mengangkat tubuh lemah Ryushin. Ia menatap nanar Ryushin yang tubuhnya mendingin dan sangat pucat di gendongannya. Ia segera berlari membawa Ryushin ke mobilnya, di ikuti Taehyun yang berlari sambil menghapus air matanya.

V^V^V^V

Kyuhyun POV~

“Itu bukan urusanku. Aku lelah, hyung. Nanti juga dia akan pulang dengan sendirinya. Tidak usah terlalu mencemaskannya, ia sudah dewasa”

“Kau jahat, oppa. Dia menunggumu sejak siang tadi. Dan kau tidak peduli dengannya. Kau dengan dingin mengatakan hal-hal tadi. Tidak ingatkah kau akan kondisi dongsaengmu sendiri. Aku benci kau oppa. Aku membecimu …”

“Kalau sampai dia kenapa-napa, aku harap kau tidak menyesali perbuatanmu. Kau tahu? Kau adalah orang terbrengsek yang pernah kutemui. Kau sama sekali tidak memiliki hati. Bahkan untuk dongsaengmu sendiri”

Aku sadar selama ini aku sudah berbuat buruk padanya. Aku tidak pernah menganggapnya dongsaengku. Itu semua karena sejak ia lahir, ia menjadi perhatian utama appa dan eomma. Karena kondisi jantungnya yang lemah, appa dan eomma selalu menomor satukannya. Aku merasa mereka mulai tidak mengacuhkanku lagi. Aku iri padanya. Aku cemburu karena ia begitu diperhatikan. Sampai appa dan eomma meninggal kecelakaan itu juga karena mau mengantarnya ke rumah sakit.

Aku selalu berpikir, kenapa ia tidak mati saja saat lahir. Kenapa harus dia? Aku rela menggantikannya asal aku juga mendapat perhatian sepertinya. Kenapa juga dia tidak mati saat kecelakaan itu? Kenapa harus kedua orang tua ku?

Tapi kata-kata Taehyun dan Siwon hyung tadi membuatku terhenyak. Ternyata aku terlalu kekanakan. Aku juga terlalu jahat. Sebagai hyung seharusnya aku tidak bersikap seperti itu padanya. Aku harusnya menjaganya menggantikan appa dan eommaku.

“Kyu, jagalah dongsaengmu kalau appa dan eomma sudah tidak bisa lagi menjaganya. Kau hyungnya satu-satunya. Kau harus bisa menjaganya dengan baik. Jangan sakiti hatinya. Appa dan eomma yakin kau bisa menyayanginya seperti kami. Berjanjilah pada appa, Kyu”

Aku kembali teringat akan ucapan appa 6 tahun yang lalu, sebelum ia kecelakaan bersama eomma dan meninggal. Aku sudah melupakan janji itu dan sudah melanggarnya. Aku merasa sangat bersalah pada appa dan eomma karena selama ini aku tidak bisa menjaga dongsaengku sendiri.

Drrrt… Drrrt… Drrrt…

“Yeoboseyo” Jawabku dengan suara lirih.

‘Oppa… cepat ke RS Kwanghee. Ryushin … Ryushin… Koma. Hiks… Hiks…’

Trak~

HP ku meluncur jatuh ke lantai. Seketika aku tidak bisa memikirkan apa-apa. Semua terasa ambigu bagiku. Aku tidak percaya dengan apa yang Taehyun katakan.

“Ryu-ya…”

Tes… Tes…

…..

Author POV~

Kyuhyun berlari menyusuri koridor Rumah Sakit. Keringat mengucur bebas dari keningnya. Dadanya berdetak 10x lebih cepat dari biasanya. Perasaan panik menyelingkupinya. Ia ingin cepat menemukan ruang ICU yang tadi ditunjukkan oleh perawat.

“Hyung” Gumam Kyuhyun lirih saat ia menemukan Siwon dan Taehyun sedang duduk di hadapan sebuah pintu yang masih menutup rapat.

Siwon menoleh. Raut wajahnya mengeras dan ia dengan cepat menghampiri Kyuhyun yang masih berdiri kaku di tempatnya.

Buagh~

Sebuah pukulan keras mendarat di pipi kanan Kyuhyun. Tubuhnya oleng menabrak tembok. Darah mengalir kecil dari sudut bibirnya. Namun tidak ada niatannya untuk bangun dari posisinya yang terduduk di lantai. Matanya kosong dengan air mata yang menetes pelan dari sudut matanya.

“Kau puas Cho Kyuhyun? Puas sudah membuat dongsaengmu menderita? Aku tidak mengerti apa yang kau pikirkan. Aku sungguh tidak bisa memahami jalan pikiranmu” Cecar Siwon. Kedua tangannya terkepal di samping tubuhnya. Ia sedang menahan diri untuk memukul lagi namja yang terlihat rapuh di hadapannya.

“Oppa… Hentikan… Hiks…” Bisik Taehyun sambil meraih lengan kekar Siwon.

Taehyun menarik Siwon untuk duduk dan menenangkan pikirannya. Dan ia kemudian menghampiri Kyuhyun yang masih bertahan pada posisinya.

“Oppa. Gwenchanayo?” Tanya Taehyun cemas.

Kyuhyun menatapnya dengan tatapan kosongnya. “Bagaimana keadaannya?” Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan Taehyun. Dia malah balik bertanya.

“Dia… Uisa mengatakan ia koma, oppa. Dan tadi kondisinya kembali menurun. Kini uisa sedang menanganinya” Jawab Taehyun lirih.

“Mianhae… Mianhae… Hiks… Hiks…” Gumam Kyuhyun sambil terisak.

Taehyun memeluk Kyuhyun untuk menenangkannya. “Katakan padanya nanti oppa. Katakan kalau kau menyesal dan berikan ia kasih sayangmu yang selama ini kau pendam” Ujar Taehyun sambil terisak kecil.

…..

Sudah 3 hari Ryushin koma. Kyuhyun selalu menjaganya. Bahkan Kyuhyun sama sekali tidak masuk kerja ataupun pulang ke rumah. Ia selalu setia menunggu dongsaengnya itu sadar.

“Tuhan, kumohon sadarkan dongsaengku. Jangan bawa ia pergi sekarang. Aku masih ingin menjaganya. Masih ingin memberikan kebahagiaan yang selama ini tidak bisa kuberikan padanya. Aku ingin meminta maaf padanya. Dan aku ingin mengatakan aku menyayanginya. Kumohon sadarkanlah dia dan berikan dia kesehatan. Kumohon, Tuhan” Kyuhyun selalu setia berdoa di samping Ryushin.

Seakan merespon doa Kyuhyun, jari Ryushin sedikit bergerak. Namun Kyuhyun tidak memperhatikannya. Kyuhyun tengah mengusap rambut Ryushin, menyalurkan kasih sayangnya yang selama ini tidak pernah ia berikan pada dongsaeng satu-satunya itu.

….

2 hari kemudian, Ryushin tersadar dari komanya. Kyuhyun sangat bahagia. Ia menangis bahagia sambil memeluk Ryushin. Ryushin tersenyum lemah dan air matanyapun mengalir dari sudut matanya.

“Ryu-ya…. Syukurlah kau sadar. Hyung sangat khawatir padamu. Kenapa kau menutup matamu lama? Hyung kira kau tidak akan membuka matamu lagi. Hiks… jangan tidur lama lagi, Ryu. Hiks…”Rancau Kyuhyun.

“Hyung… Gomawo” Bisik Ryushin lemah.

Kyuhyun melepas pelukannya. “Harusnya hyung yang mengatakan itu, Ryu. Gomawo kau sudah mau bertahan. Mianhae, untuk sikap hyung selama ini” Ujar Kyuhyun sambil tersenyum tulus dan menghapus air matanya.

Ryushin membalas senyuman Kyuhyun. Senyum tulus dan penuh kebahagiaan terpasang di bibir pucatnya.

…..

Kyuhyun hari ini tidak bisa menemani Ryushin. Ia harus melakukan meeting dengan kliennya yang sudah ia tunda dari seminggu yang lalu, karena ia harus menunggui Ryushin. Ryushin memahami itu dan menyemangati Kyuhyun.

Saat ia sudah sendirian, Ryushin menghubungi Siwon. Menanyakan tentang persiapan mereka untuk ulang tahun Kyuhyun besok.

“Hyung. Apa kau sudah membeli kuenya?” Tanya Ryushin.

‘Nde. Hyung sudah memesannya dan nanti sore baru bisa diambil. Apa kau sudah makan?” Tanya Siwon balik.

“Nde aku sudah makan, hyung”

‘Kalau begitu kau istirahatlah. Jangan terlalu kelelahan’

“Nde hyung. Gomawo”

‘Nde, Cheonmanaeyo’

Setelah menutup sambungan telponnya, Ryushin menaruh HPnya di nakas samping kasurnya. Ia tersenyum bahagia membayangkan ekspresi Kyuhyun saat mereka memberikannya kejutan.

Deg… Deg… Deg…

“Argh…” Ryushin memekik tertahan saat ia merasakan sakit di dada kirinya. Seakan ribuan jarum menusuk tajam di jantungnya.

“Kumohon bertahanlah. Jangan sekarang” Bisiknya pada dirinya sendiri.

…..

Sore itu, Siwon dan Taehyun mengunjungi Ryushin. Mereka membawa kue ulang tahun Kyuhyun. Untung saja Kyuhyun belum pulang dari kantor. Siwon sengaja memberinya banyak pekerjaan untuk menahan Kyuhyun di kantor.

Sambil menunggu Kyuhyun, mereka bertiga bersenda gurau. Dan Taehyun menyuapi Ryushin saat ia makan. Siwon juga memberikan obat untuknya setelah ia selesai makan.

Ryushin mengungkapkan rasa bahagianya saat ini karena Kyuhyun sudah berubah terhadapnya. Kyuhyun sudah menerimanya dan menyayanginya. Semua yang selama ini hanya sanggup ia  bayangkan, kini benar-benar terjadi.

Siwon pergi sebentar ke cafetaria untuk membeli makanan untuk dirinya dan Taehyun. Saat Ryushin dan Taehyun hanya berdua, Ryushin mengatakan sesuatu pada Taehyun.

“Aku mohon, jaga hyungku untukku. Jangan biarkan ia terpuruk. Jangan biarkan ia bersedih. Jangan biarkan ia sendiri. Hanya kau dan Siwon hyung yang ia miliki saat ini. Kalian harus menjaganya. Karena ia hyung terbaikku. Dan hanya ini permintaan terakhirku. Berjanjilah padaku, Taehyun”

“Apa yang kau katakana, huh? Kau akan sembuh dan kau akan bersama dengan kami terus. Jangan berbicara seolah kau akan mati besok, Ryu. Aku tidak suka itu” Omel Taehyun.

Di dalam hatinya, Taehyun merasakan perasaan cemas. Ia takut terjadi sesuatu pada Ryushin. Namun ia berusaha meyakinkan dirinya kalau Ryushin akan baik-baik saja.

Ryushin hanya tersenyum menanggapi Taehyun. Taehyun yang tidak tahan menahan air matanya, segera berlari keluar kamar Ryushin. Ryushin hanya menatapnya nanar dengan senyum kecutnya.

Bruk~ Taehyun tanpa sengaja menabrak Siwon. Siwon terpaku kaget melihat dongsaengnya berlari seperti itu dengan air mata yang mengalir deras.

“Yak~ Tae-ya…” Seru Siwon.

Namun ia tidak mengejar Taehyun. Ia malah segera ke kamar Ryushin. Takut-takut jika terjadi sesuatu dengan Ryushin.

“Ryu-ya…. Neo gwenchanayo?” Tanya Siwon cemas.

Ryushin menatap Siwon bingung dan kemudian tersenyum. “Nan gwenchana, hyung”

‘Kenapa Taehyun berlari seperti tadi? Apa kalian bertengkar?” Tanya Siwon.

Ryushin menggeleng pelan. “Hyung, ada yang ingin kukatakan” Ujar Ryushin.

Siwon menatap Ryushin bingung. “Apa yang ingin kau katakan, Ryu?” Tanya Siwon penasaran.

“Hyung, aku mohon jaga Kyuhyun hyung. Aku tidak mau ia bersedih dan menyesali diri. Katakan padanya aku tidak pernah menyalahkannya. Aku sangat menyayanginya. Dan aku tidak ingin dia selalu bersedih” Ujar Ryushin.

Siwon terdiam mencerna kata-kata Ryushin. “Kenapa kau bicara seperti itu, Ryu?” Tanya Siwon cemas.

“Kumohon berjanjilah padaku, hyung” Ryushin tidak menjawab pertanyaan Siwon.

Siwon bingung harus bicara apa. Perasaan cemas berkecamuk di dadanya.

Kriet…

“Hei… Kenapa kalian diam seperti ini?” Tanya Kyuhyun yang baru saja masuk.

Siwon dan Ryushin menoleh ke arahnya.

“Hyung. Akhirnya kau pulang” Ujar Ryushin ceria.

Kyuhyun mempoutkan bibirnya, sebal. “Ini semua karena Siwon hyung yang tega memberikanku banyak pekerjaan. Padahal sudah daritadi hyung mau ke sini, Ryu” Adu Kyuhyun sambil melirik Siwon sebal.

Siwon hanya tersenyum kecil menanggapi kekesalan Kyuhyun. Di dalam hainya, ia masih merasa cemas dengan ucapan Ryushin tadi.

“Mana Taehyun?” Tanya Kyuhyun.

“Dia keluar sebentar, hyung”

“Oh…”

…..

“Ryu. Ini sudah malam. Kenapa kau belum tidur? Jangan tidur terlalu larut, Ryu. Tidak baik untuk kesehatanmu” Nasihat Kyuhyun.

Jam sudah menunjukkan pukul 23.45, tetapi Ryushin belum juga tidur. Jika Kyuhyun menyuruhnya tidur, Ryushin pasti member banyak alasannya.

“Sebentar lagi, hyung. Tinggal 15 menit lagi” Ujar Ryushin.

Kyuhyun nampaknya tidak mengerti dengan apa yang Ryushin katakan. Ia mengerenyit bingung mendengar ucapan Ryushin.

“Maksudmu?” Tanya Kyuhyun.

Ryushin hanya tersenyum dan kembali mengajak Siwon, Kyuhyun, dan Taehyun mengobrol. Dalam hati Siwon dan Taehyun, mereka merasa cemas. Sehingga mereka sedari tadi hanya menanggapi ucapan Ryushin dengan senyum kecil. Sedangkan Kyuhyun terus menerus bersihkeras untuk menyuruh Ryushin tidur.

Teng… Teng… Teng… Teng… Teng… Teng… Teng… Teng… Teng… Teng… Teng… Teng…

Lonceng jam rumah sakit berdentang 12 kali. Berarti jam sudah menunjukan pukul 00.00 . Ryushin meberi kode pada Siwon untuk mengeluarkan kue Kyuhyun dari lemari es kecil di bawah nakas yang berada di samping tempat tidurnya.

Taehyun segera menutup mata Kyuhyun, agar Kyuhyun tidak bisa melihat persiapan kejutan mereka untungnya.

“Hei… Kenapa kau menutup mataku, Tae-ya?” Tanya Kyuhyun kaget.

“Tunggu sebentar, oppa”

Setelah lilin dipasang dan dinyalakan, Taehyun membuka kembali tutup mata Kyuhyun. Kyuhyun menatap ketiganya bingung.

“Apa-apaan sih maksud kalian?” Tanyanya bingung.

Ryushin memegang kue Kyuhyun dan menunjukkannya. “Saengil chukae, hyung”

Kyuhyun diam terpaku.ia tidak ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia begitu terharu melihat kue yang ada di hadapannya ini.

“Kalian yang menyiapkan ini?” Tanya lirih karena terharu.

“Ini ide Ryushin” Ujar Siwon.

“Saengil chukahamnida, saengil chukahamnida, saranghaeneun Kyuhyun hyung, saengil chukahamnida” Ryushin menyayikan lagu selamat ulang tahun untuk Kyuhyun.

“Make a wish, hyung” Ujar Ryushin.

Kyuhyun menutup matanya dan mengucapkan beberapa doa dan harapannya. Setelah itu ia membuka matanya dan meniup lilin-lilin yang berbentuk angka ‘24’ sesuai dengan umurnya sekarang.

Siwon mengambil kue dari tangan Ryushin. Dan Kyuhyun segera memeluk erat dongsaengnya itu. “Gomawo, Ryu. Jeongmal gomawo” Bisiknya. Kyuhyun menangis terharu di bahu Ryushin.

“Saengil chukae hyung” Ucap Ryushin lirih.

Ryushin membalas pelukan Kyuhyun. “Semoga hyung selalu bahagia selamanya” Ucap Ryushin lagi.

“Saranghae” Ujar Kyuhyun.

“Nde, nado saranghae, hyung”  Setelah mengucapkan kata-kata itu, Ryushin menutup matanya. Napasnya berhembus panjang dan kemudian terhenti. Pelukaanya mengendur dan ia pergi dari dunia ini meninggalkan semua yang menyayanginya.

“Ryu… Ryu-ya…” Panggil Kyuhyun cemas saat ia sudah tidak merasakan lagi detak jantung dongsaengnya itu.

Kyuhyun mendorong pelan tubuh Ryushin, melepas pelukannya. Matanya membelalak kaget saat melihat Ryushin sudah menutup matanya dan napasnya sudah tidak terasa lagi.

“Jangan bercanda, Ryu. Ryu-ya… jebal… Irreonayo, Ryu…” Pekik Kyuhyun panik.

Siwon dan Taehyun hanya bisa menangis melihat Ryushin yang sudah pergi. Apa yang mereka cemaskan sedari tadi, kini menjadi kenyataan. Ryushin kini sudah pergi meninggalkan mereka.

“Hiks… Ryu-ya… Jebal… Huaaaaaa… Jebaaaal… Irreonayo, Ryu-ya… Hiks…” Tangisan Kyuhyun terdengar begitu pilu. Menambah kesedihan mereka semua atas kepergian Ryushin  untuk selamanya.

Flashback end~

V^V^V^V

Saengil chukae, hyung.
Semoga kau sehat selalu,
Semoga kau bahagia selalu,
Semoga apa yang kau perbuat kedepannya akan selalu sukses.
Minhae hyung, kalau selama ini aku selalu menyusahkanmu,
Mianhae hyung, aku selalu membuatmu kesal,
Mianhae hyung, aku selalu mengganggumu,
meski aku tahu kau tidak mengharapkan kehadiranku.
Gomawoyo hyung, kau selalu menjagaku selama ini,
Gomawoyo hyung, untuk semua yang kau perbuat selama ini,
Gomawoyo hyung, untuk semua cintamu.
Aku tahu kalau kau menyayangiku selama ini.
Aku sudah mendengarnya.
Mendengar semua kata-katamu saat aku koma.
Kau tidak salah hyung.
Kau tidak perlu minta maaf padaku.
Aku saat ini sudah bahagia di Surga bersama appa dan eomma.
Kami akan menunggumu di sini.
Hiduplah dengan baik.
Dan, selalu tersenyum.
Untuk appa, untuk eomma, dan untukku, hyung.
Kami menyayangimu.
Jeongmal Saranghamnida, hyung.
Annyeong… ^^

With love,
Cho Ryushin
Your Naughty Brother ^^

 -END-

Our Little Dongsaeng -Part.7-

Cast: Kyuhyun / Hankyung / Zhoumi / Siwon / Changmin / Kibum / Donghae / Henry

Genre: Brothership, Friendship, Family

_OLD_

Sebelumnya~

“Hong ahjussi tumben lama sekali” Gumam Kyuhyun.

Sudah hampir setengah jam ia menunggu Hong ahjussi. Saat ini saja, sekolahnya sudah tidak ada orang dan di sekitarnya juga sepi sekali.

Tanpa ia sadari, ada beberapa orang sedang mengintainya dari jauh. Dan saat Changmin sudah pergi, mereka mendekati Kyuhyun.

“Hmmmmmmp …” Seorang dari mereka membekap hidung dan mulut Kyuhyun dengan sapu tangan.

Kyuhyun meronta-ronta, namun ditahan oleh orang yang lainnya.

Tubuh Kyuhyun tiba-tiba melemas dan ia terjatuh tak sadarkan diri. Orang-orang itu langsung memasukkan Kyuhyun ke dalam mobil yang datang menghampiri mereka.

 Selanjutnya~

Someone POV~

Akhirnya aku bisa menculik anak ini. Lihat saja nanti. Aku akan menghancurkan keluarga Cho melalui anak ini.

“Hyung, Kita apakan anak ini?”

“Kita siksa dia sampai ia trauma. Kita buat ia semenderita mungkin, lalu kita kembalikan kepada keluarganya. Keluarga Cho tidak akan bisa bahagia lagi kalau melihat anak ini menderita”

“Hyung, kau sungguh daebak”

“Kekekeke … Ini demi dendam kita”

Ya, ini demi dendamku pada keluarga itu. Keluarga yang sudah membuat appaku cacat dan eommaku gila. Dan mereka juga sudah membuatku dan dongsaengku mendekam di penjara bertahun-tahun. Aku tidak akan membiarkan mereka bahagia di atas semua penderitaanku.

Keluarga Cho, bersiaplah masuk ke dalam kehidupan yang baru. Kehidupan yang penuh penderitaan dan kesedihan.

Hahahaha …

_OLD_

Siwon POV~

“Ahjussi, anda bagaimana sih? Ini sudah kedua kalinya anda membuat Kyuhyun dalam masalah. Waktu itu anda tiba-tiba tidak bisa menjemputnya. Dan sekarang anda terlambat menjemputnya. Dan lihat apa yang terjadi? Dia menghilang”

“Mianhamnida, tuan muda”

“Mian, mian … Anda sudah terlalu sering membuat masalah. Lebih baik anda mengundurkan diri saja”

“Zhoumi … Tenanglah. Jangan biarkan emosimu mempengaruhi pikiranmu”

“Hyung …”

“Hankyug hyung benar, Zhoumi. Jangan salahkan Hong ahjussi. Dia kan sudah bilang, dia terlambat karena ban mobil kita tertancap paku dan akhirnya tidak bisa jalan. Ini semua bukan salahnya. Lebih baik kita berpikir dengan kepala dingin”

Kami kembali dikejutkan dengan kabar menghilangnya Kyuhyun. Hong ahjussi menelpon Hankyung hyung dan mengatakan Kyuhyun tidak ada di sekolahnya saat ia menjemputnya. Kami sudah menghubungi teman-temannya, namun tidak ada satupun yang bersama dengan dirinya. HP Kyuhyunpun tidak bisa dihubungi.

Hankyung hyung terpaksa membatalkan perjalannya ke Taiwan hari ini. Dia khawatir dengan Kyuhyun, dan dia berniat tidak akan melakukan perjalanan bisnis sebelum Kyuhyun ditemukan.

“Hyung, kau tidak apa membatalkan janji bisnismu? Apa klien mau mengerti?” Tanyaku.

Hankyung hyung nampak sangat frustasi. Kondisinya acak-acakan dan ia berkali-kali memijat dahinya.

“Aku kan sudah bilang, aku akan tetap di sini sampai aku tahu Kyuhyun baik-baik saja” Ucap Hankyung hyung.

#Teng … Teng … Teng … Teng … Teng … Teng … Teng …

Jam kami berbunyi 7x. Ini berarti sekarang sudah jam 7 malam. Dan sampai sekarang Kyuhyun belum juga pulang. Kami sudah menghubungi polisi, namun mereka belum bisa membantu. Karena Kyuhyun baru menghilang selama beberapa jam, mereka belum mau memproses laporan kami. Kami harus menunggu sampai besok baru bisa meminta bantuan mereka.

“Argh …” Zhoumi belum bisa mengatur emosinya.

Ia menghempaskan diri di samping Hankyung hyung sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

“Kemana dia sebenarnya? Semoga ia tidak apa-apa” Ujar Zhoumi.

Akupun sangat khawatir. Kyuhyun belum pernah belum pulang sampai selarut ini. Apalagi dia tidak bersama dengan Changmin, Kibum, Donghae, ataupun Henry. Kami juga sudah mencarinya ke game center tempat ia bermain biasanya, dan dia juga tidak ada di sana.

‘Kyu, kemana kamu sebenarnya?’

_OLD_

Kyuhyun POV~

Rasanya tubuhku lemas sekali. Aku sampai tidak bisa menggerakkan tubuhku sendiri. Kepalaku juga terasa berat dan pening. Sampai-sampai, untuk membuka matapun aku tak sanggup karena sangat pusing.

Kenapa aku sebenarnya?

Ini di mana?

Rasanya di sini sangat dingin. Sepertinya aku sedang tidur di atas lantai es saking dinginnya. Luar tubuhku memang merasa sangat dingin, namun dalam tubuhku rasanya panas sekali. Aku rasakan keringat mengalir di sekujur tubuhku. Sepertinya aku demam lagi.

#Grep~

“Argh~” Aku memekik pelan. Suaraku susah untuk di keluarkan karena tenggorokanku rasanya kering. Kurasakan sebuah tangan meraih rambut depanku dan menjambaknya sampai kepalaku terangkat.

“Cepat bangun” Bentak orang yang menjambak rambutku.

Ku buka mataku perlahan. ‘Di mana ini?’ Batinku.

Di sini gelap, dingin, dan udaranya pengap.

“A-aku d-di-m-man-a?” Tanyaku dengan suara lemah.

“Kau berada di markas kami” Aku menoleh ke asal suara. Seorang namja yang sepertinya lebih tua beberapa tahun dari Hankyung hyung berlutut di depanku. Wajahnya menyeringai tajam. Dan tangan kanannya ia gunakan untuk menjambak rambutku.

Aku mengrepjapkan mataku beberapa kali untuk menajamkan penglihatanku. ‘Dia …’

Tiba-tiba sekelibat memori berputar di otakku. Senyum iblisnya, mata tajamnya, bekas luka di pipinya, dan wajah kerasnya. Dia … Dia orang yang membunuh appa dan eomma.

“Hahahaha … Sepertinya kau masih mengenaliku tuan muda” Seringainya makin tajam.

Kurasakan tubuhku bergetar ketakutan, napasku memburu, dan keringat mengalir semakin deras di pelipisku. “K-ka-u” Lirihku.

Dia melepaskan genggamannya. Aku langsung reflek merangkak kebelakang, sampai punggungku membentur tembok yang dingin. Ia masih berlutut di tempat dan terus memperhatikanku.

“Baguslah kalau kau masih mengingatku” Ujarnya.

Dia bangkit berdiri dan berjalan mendekatiku. Aku semakin ketakutan. Tubuhku bergetar hebat.

“Andwae … Andwae … Jangan mendekatiku … Andwaeeeeee …” Pekikku ketakutan.

Aku menutup rapat kedua mataku. Kedua tanganku kugunakan untuk menutup telingaku. Kakiku kutekut sampai lututku menyentuh dadaku. Aku sangat ketakutan. Semua memori kejadian itu yang selama ini berusaha aku lupakan, kembali terlintas di otakku. Dan aku tidak bisa menghentikannya.

“Hahahaha … Jangan takut. Aku hanya ingin bermain-main sedikit denganmu. Aku tidak akan membunuhmu, tuan muda” Sayup-sayup ku dengar ucapannya.

Semakin kurapatkan tubuhku ke tembok. Aku berusaha menjauh dari jangakuannya, meski aku tahu kalau itu sia-sia.

“Bukalah matamu, dan lihatlah ini” Bisiknya tepat di telinga kananku. Tangannya meraih tangan kananku yang kugunakan untuk menutup telinga kananku.

Aku menggelengkan kepalaku kuat-kuat.

“Cepat buka matamu” Bentaknya.

Aku tetap bersikeras tidak mau membuka mataku. Aku berusaha menjauhkan telingaku dari bibirnya.

#Grep~

“Arghhhhh …” Pekikku. Tanganku digenggam kuat olehnya.

Sakit … Sangat sakit … Rasanya tulangku patah.

“Cepat buka matamu atau aku patahkan tanganmu” Perintahnya lagi dengan suara pelana namun bernada tajam.

“Shireo … Nan shireo …”

#Grep~

#krek~

“Arggggghhhhhhh …” Aku rasa, tulangku benar-benar patah sekarang. Ini rasanya beratus-ratus kali lebih sakit daripada yang tadi.

“A-ap-po …” Ringisku dengan suara lemah karena menahan rasa sakit yang teramat sangat.

“Buka matamu” Perintahnya lagi.

Akhirnya dengan terpaksa kubuka mataku. Mata tajamnya tepat berada beberapa centi di depan mataku. Melihat matanya, menambah takut diriku.

“An-dwa-e …” Mohonku dengan suara lemah dan bergetar.

“Lihat ini” Dia menunjukan sebilah pisau ke depan mataku.

“P-pi-sa-u … An-dwa-e … Andwaeeeeeeee …” Aku kembali menutup mataku. Aku tidak bisa melihat pisau itu. Bayangan eomma yang mati ditusuk pisau, semakin kuat di otakku.

Hahaha . . . Kesini anak manis . . .

Kyu . . . Lari . . . Palli . . . Jangan diam disitu, Kyu . . .

“Eom-ma …”

Hahahaha . . . Lihatlah anak manis. Lihat disana . . . Ayahmu sudah mati dan sebentar lagi ibumu akan menyusulnya. Dan setelah itu, kaupun akan mati bersama dengan mereka. Mendekatlah ke ahjussi anak manis. Akan ahjussi buat senyaman dan setidak menyakitkannya kematianmu

“Ap-pa …”

Kyuuuu . . . Andwaeeeee . . .  Jebaaaal . . . . Jangan anakku kumohon. Ambil apapun yang kalian mau. Tapi tolong jangan kau sakiti anakku

“Andwaeeeeee … Eomma … Eomma …” Kejadian itu semakin kuat berkeliaran di kepalaku.

Lari, Kyu . . . Lariiiii . . .

#Jleb . . .

“Eomaaaaaaaa …”

Ouw . . . Kau berani juga. Bahkan kau tak menangis melihat eommamu ditusuk? Kau sungguh anak yang kuat dan tabah,  bocah manis. Hahahaha . . .

Eomma . . .

K-kyu-u . . . h-hyu-un . . .

“Eom-ma …” Kurasakan tubuhku semakin melemah. Aku terjatuh, dan dinginnya lantai kembali kurasakan.

“Eom-ma-a …” Lirihku dan kemudian aku tak sadarkan diri.

Someone POV~

Tuan muda Cho terus berteriak histeris memanggil eommanya. Kejadian beberapa tahun silam pasti kembali ia ingat. Ini bagus. Memang ini tujuanku. Mengembalikan kenangan buruknya, dan membuatnya semakin trauma. Dan rencanaku berjalan dengan sangat mulus sampai saat ini.

Tubuhnya limbung dan terjatuh miring di lantai. Dia masih meracau memanggil eommanya. Sampai pada akhirnya ia tak sadarkan diri.

“Hahaha … Ini baru permulaan, masih banyak yang ingin kulakukan padamu tuan muda. Nantikan saja lanjutannya, dan nikmati semua penderitaanmu”

Aku berdiri dan menatapanya. Kemudian aku berjalan keluar dan meninggalkannya yang pingsan.

Author POV~

#Kriet~

“Bagaiman hyung?” Tanya seorang namja yang sedang berdiri di depan pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

“Ia pingsan” Jawab namja yang lebih tua dengan nada dingin namun terdengar senang.

“Rencanamu sepertinya akan berjalan dengan mulus hyung”

“Aku harap begitu. Aku mau tidur dulu. Jaga dia, jangan sampai ia kabur”

“Arra hyung”

_OLD_

Hankyung POV~

Ini sudah pukul 11 malam. Namun belum ada kabar dari Kyuhyun. Aku tidak bisa tidur kalau Kyuhyun belum ditemukan. Aku, Siwon, dan Zhoumi duduk di ruang tengah dalam suasana hening. Kami terlarut dalam pikiran masing-masing. Namun aku yakin, kedua dongsaengku pun sedang memikirkan keberadaan Kyuhyun.

‘Kyu, di mana kamu sekarang? Hyung harap kamu dalam kondisi yang baik. Pulanglah, jangan buat kami khawatir’

“Hah~” Aku menghela napas pelan. Kemudian aku menutup wajahku dengan kedua tanganku.

Semua pikiran buruk ada pada otakku. Aku berusaha berpikiran positif, namun tidak bisa. Karena aku yakin sekarang Kyuhyun dalam masalah. Karena kalau tidak, tidak mungkin ia belum pulang sampai sekarang. Perasaankupun tidak enak sedari tadi. Aku merasa ada hal buruk menimpanya.

‘Kyu, bertahanlah. Besok kami akan mencarimu. Jangan tinggalkan kami. Kami menyayangimu, Kyu. Semoga kamu tidak berada dalam masalah yang sulit sekarang. Bertahanlah saeng’

-TBC-

 

 

Galeri

Our Little Dongsaeng -Part.5-

This gallery contains 1 photo.

Cast: Kyuhyun / Hangeng / Zhoumi / Siwon / Changmin / Kibum / Donghae / Henry XXX Author POV~   “Annyeong, Kyu”  Sapa Changmin seperti biasa.   Kyuhyun masih juga belum membalas sapaan Changmin. Namun untuk kali ini, dia sudah … Baca lebih lanjut

Galeri

Our Little Dongsaeng -Part.4-

This gallery contains 1 photo.

Cast: Kyuhyun / Hangeng / Siwon / Zhoumi Other: Kibum / Donghae / Henry / Changmin Yey … Aku kembali … Karena gak ada PR atau ulangan, aku ngetik ff aja. Mumpung waktu bebas. Kekekeke~ *ketauan belajar kalo ada PR … Baca lebih lanjut

Galeri

Our Little Dongsaeng -Part.3-

This gallery contains 1 photo.

Cast: Kyuhyun / Hangeng / Siwon / Zhoumi Other: Kibum / Donghae / Henry / Changmin *** Cerita Sebelumnya … “Kyuhyun-ah …” Tiba-tiba seseorang menariknya. Namun lengan orang tersebut terkena sedikit sabetan pisau. Kyuhyun dan orang tersebut jatuh berdua. Melihat … Baca lebih lanjut

Jeongmal Bogoshipotta – Part.10 {End + Epilog}

Cast: Cho Kyuhyun / Shim Changmin / Choi Siwon

OC: Lee Donghae / Kim Kibum / Lee Sungmin / Kim Ryeowook / Lee Hyuk Jae

Akhirnya ini sampai juga dipart akhirnya. Aku berterima kasih banget sama readers sekalian yang selalu komen dan kasih saran / kritik utk ff ini. Aku senang karena banyak yang mengharagi tulisanku.
Kalian semua udah bikin aku semangat buat nulis. Jeongmal Gomawo ^^ *bow

Pas nulis part terakhir ini, aku rada kebawa suasana. Aku jadi keinget waktu papa aku meninggal bulan agustus lalu karena sakit. Kejadian di rumah sakit di sini bikin aku inget sama papa. Mianhae malah jadi curhat. Hehehe …

Ya udah deh … Happy reading semuanya ^^

ps: Baca ini kalo bisa sambil dengar lagu mellow. cth: In My Dream, Coagulation, Storm, Lets Not, etc. Karena waktu nulis ini, aku sambil denger lagu-lagu itu juga. Semoga bisa mendukung suasana ff ini.

***

Author POV~

‘Ini di mana?’ Gumam Kyuhyun sambil memperhatikan keadaan sekitarnya.

Di sini sangat terang. Semua serba putih. Tidak ada tanah, langit, ataupun benda-benda lainnya. Hanya sebuah ruang hampa berwarna putih terang. Kyuhyun pun memakai baju berwarna putih. Ia berjalan mengelilingi tempat itu. Namun ia tidak menemukan petunjuk apapun.

‘Kyu …’  Panggil seseorang dari arah belakangnya.

Kyuhyun membalikkan badannya  ‘Changmin’ Sapanya.

Changmin berdiri di belakangnya sambil tersenyum hangat. Changmin juga memakai baju putih seperti Kyuhyun.

Changmin merentangkan kedua tangannya ‘Jeongmal bogoshipotta, nae dongsaeng’ Ujar Changmin.

‘Changmin-ah … Hyung?’ Kyuhyun hanya bergumam dan terdiam di tempat. Air matanya menggenang di pelupuk matanya.

Changmin berjalan mendekati Kyuhyun dan mengelus kepala Kyuhyun, seperti yang biasa ia lakukan beberapa waktu ini ‘Nde …’ Ujar Changmin lembut. Kemudian ia memeluk tubuh Kyuhyun.

Kyuhyun terisak di dalam pelukan Changmin. Dia membalas pelukan dari hyungnya itu dan tersenyum ‘Nado jeongmal bogoshipotta, hyung’ Ujarnya dengan sedikit terisak.

***

Sementara itu di ruang rawat Kyuhyun. Kyuhyun kondisinya semakin melemah. Siwon terus menangis sambil menggenggam tangan Kyuhyun. Dia tidak beranjak sama sekali dari tempatnya duduk, di samping tempat tidur Kyuhyun.

“Bertahanlah, Kyu” Gumamnya sambil terisak.

Siwon tidak tahu kalau kedua anaknya sedang memperhatikannya di ruangan itu. Kyuhyun dan Changmin berdiri di seberang Siwon, di sisi tubuh Kyuhyun yang lain. Kyuhyun menatap nanar appanya. Changmin berdiri di sampingnya sambil merangkul dongsaengnya itu.

‘Appa …’ Panggil Kyuhyun dengan suara lirih. Dia menangis melihat appanya itu menangis.

Ingin sekali rasanya Kyuhyun memeluk appanya. Appa yang selama ini dia rindukan. Ia belum pernah merasakan hangatnya pelukan seorang appa. Saat appanya memeluknya, dia sudah dalam keadaan tidak sadar.

“Appa akan selalu di sampingmu. Jangan takut. Bertahanlah demi kami semua” Bisik Siwon di telinga kiri Kyuhyun Genggaman tangannya pada tangan Kyuhyun semakin erat.

Siwon memeluk Kyuhyun seakan takut tubuh Kyuhyun tiba-tiba menghilang. Ia tidak ingin kehilangan anak bungsunya itu lagi.

‘Mianhae appa’ Kyuhyun dan Changmin tiba-tiba menghilang dari ruangan itu. Meninggalkan Siwon yang masih memeluk Kyuhyun sambil menangis.

#Kriet …

Kibum dan Donghae masuk ke dalam ruangan itu. Mereka membungkukkan badan bersamaan. Siwon mengangkat kepalanya dan menatap kedua bodyguard anaknya itu.

“Tuan muda Changmin belum sampai, sajangnim. Tak sebaiknyakah kalau salah satu dari kami menjemputnya di sekolah. Siapa tahu tuan muda sedang dalam masalah” Tanya Kibum.

Siwon menatapnya dan ia menggelengkan kepalanya. “Dia akan datang sebentar lagi. Aku sudah menghubunginya. Kalian jangan pergi jauh dari sisi Kyuhyun. Dia membutuhkan kita semua” Ujar Siwon.

Kibum dan Donghae tak bicara apa-apa lagi. Mereka berdiri dalam diam melihat kearah Kyuhyun yang sedang tidur. Nafas Kyuhyun terlihat sangat berat. Wajahnya juga semakin memucat. Siapa saja yang melihatnya, akan sedih dan berharap ada keajaiban atasnya.

***

Sedangkan di rumah sakit yang sama, sedang berlari 3 orang namja yang mengikuti sebuah tempat tidur yang sedang di dorong oleh beberapa petugas medis. Di atas kasur itu, tergeletak sesosok namja bertubuh tinggi. Kelihatanya dia kritis. Darah segar tidak kunjung berhenti dari keningnya. Hidun dan mulutnya mengeluarkan banyak darah segar.

“Changmin-ah …” Panggil Ryeowook dengan suara serak karena banyak menangis.

“Joesonghamnida,  kalian hanya bisa sampai sini. Dan bisakah kalian menghubungi keluarganya?” Tanya uisa.

Sungmin yang paling tegar dari mereka bertiga menganggukan kepalanya. Pintu ruang yang bertuliskan ‘UGD’ itu tertutup. Ketiganya langsung duduk di kursi samping pintu tersebut.

Ryeowook dan Hyuk Jae belum bisa menghentikan tangisan mereka. Melihat kondisi sahabat mereka yang kritis seperti itu, membuat mereka ketakutan. Namun mereka langsung teringat tujuan awal mereka kesini.

“Kyuhyun …” Gumam Hyuke Jae.

Sungmin, Ryeowook, dan Hyuk Jae langsung berdiri bersamaan. “Kyuhyun … Kita harus tahu keadaan Kyuhyun. Cho sajangnim juga pasti ada di sini. Kita harus memberitahukan tentang Changmin kepadanya” Ujar Ryewook panic.

“Kalian di sini saja. Biar aku yang mencari kamar Kyuhyun dan memberitahukan keadaan Changmin. Jika ada apa-apa dengannya segera hubungi aku. Aku juga akan menghubungi kalian jika terjadi sesuatu dengan Kyuhyun” Ujar Sungmin.

Ryeowook dan Hyuk Jae mengangguk setuju. Sungminpun langsung berlari menuju meja resepsionis dan menanyai ruangan Kyuhyun.

***

“Hyung” Panggil Sungmin.

Langkahnya terhenti begitu melihat Kibum dan Donghae sedang berdiri menyandar pada tembok samping ruangan yang Sungmin ketahui dari resepsionis adalah kamar Kyuhyun.

“Sungmin-ah” Balas Kibum.

Sungmin terkesiap begitu melihat kondisi Kibum dan Donghae yang sangat kacau. Mata mereka sangat bengkak dan merah. Pakaian mereka juga berantakkan. Sungmin langsung menghampiri mereka berdua. Perasaan tidak enak terbesit di hatinya.

“Ige mwoya?” Tanyanya dengan suara lirih. Matanya memanas karena air matanya tergenang di pelupuk matanya. Mendesak ingin keluar, namun masih di tahan oleh Sungmin.

Tangis Donghae kembali pecah. “Kyuhyun … Kyuhyun …” Hanya nama Kyuhyun yang keluar dari bibir Donghae. Sepertinya sulit baginya untuk mengatakan kalimat selanjutnya.

Sungmin menggelengkan kepalanya. Mencoba untuk tidak perc aya dengan kata hatinya. Namun suara jeritan dan isakan tangis Siwon dari dalam kamar Kyuhyun membuat pertahanannya runtuh. Air matanya mengalir bebas membasahi pipi bulatnya.

“Kyuhyun-aaaaaah … jebal …. Kajima … kajima … Kyuhyun-aaaaah … Appa mohon. Kajima …” Siwon berteriak seperti orang kesetanan.

Sungmin menoleh ke asal suara. Pintu kamar tersebut memang tidak tertutup jadi ia bisa melihat apa yang terjadi di dalam.

Apa yang ia lihat membuatnya ingin menangis sekencang-kencangnya. Tubuh lemah Kyuhyun berada di dekapan Siwon. Semua alat bantu hidupnya selama 3 hari ini sudah dilepas. Siwon memeluk Kyuhyun dengan erat. Dia berteriak seperti orang kesetanan. Seorang uisa dan beberapa perawat sedang berusaha menenangkannya. Namun Siwon masih saja medekap erat Kyuhyun.

“Kajima, Kyuhyun-ah …” Teriak pilu Siwon menyayat hati siapa saja yang mendengarnya.

“Kyuhyun-ah” Gumam Sungmin lirih.

#drrrrt ….. drrrrt ….

HP Sungmin bergetar dari saku jasnya. Dia mengambil dengan tangan bergetar. Ia melihat ke LCD HPnya. ‘Ryeowook Calling’ melihat nama yang terpampang di situ membuat Sungmin takut untuk mengangkatnya. Ia teringat akan pesannya tadi. Ia berusaha mengenyahkan perasaan buruknya. Namun ia tidak bisa.

Dengan tangan bergetar hebat ia menekan warna hijau di HPnya dan menjawab panggilan tersebut.

“W-wae-yo?” Tanyanya dengan takut-takut.

‘Changmin-ah … Dia … Dia …” Mendengar suara isakan Ryeowook membuat Sungmin menutup mulutnya dengan tangan kirinya yang bebas.

“Sungmin-ah” Terdengar suara lain di sana. Ini suara Hyukjae. Ia mengambil alih HP Ryeowook, karena si empunya sedang terisak dan tidak bisa bicara apapun.

“Changmin-ah sudah tiada, Sungmin-ah” Sekalimat ucapan Hyukjae kembali meruntuhkan pertahanan Sungmin untuk kedua kalinya.

Kakinya terasa lemas dan ia terduduk di lantai dingin rumah sakit. “Andwae … Andwae …” Rancaunya.

Hyuk Jae terus memanggil namanya berkali-kali. “Hyukie-ah … Kyuhyunpun sudah tiada” Hanya itu yang mampu Sungmin ucapkan. Terdengar isakan keras dari sana. Hyuk Jae menangis dan dengan suara bergetar ia memberitahukan hal yang baru ia dengar dari Sungmin.

“Andwaeeeee …” Terdengar suara teriakan pilu Ryeowook dari seberang sana.

Mereka semua larut dalam tangisan masing-masing. Mereka menangisi kedua anak kembar yang meninggal bersamaan itu. Siapa menyangka kalau keduanya malah akan bertemu sebagai saudara dalam kondisi seperti ini.

***

Siwon berlari menuju ruang UGD yang Sungmin katakan. Dengan berat hati Sungmin memberitahukan kabar buruk itu untuk Siwon. Siwon berlari seperti orang kerasukan. Semua orang ditabrak olehnya. Yang ada dipikirannya hanyalah memastikan berita itu dengan mata kepalanya sendiri.

‘Jebal … Jangan Changmin. Jangan dia’ Doa Siwon dalam hati.

#Brak …

Ia membuka paksa pintu ruangan itu. Nampak seorang uisa dan beberapa orang perawat sedang membersihkan tubuh Changmin yang bersimbah darah. Tubuh jangkung itu tegeletak lemah. Tak ada lagi denyut nadi kehidupan di dalamnya. Tak ada detak jantung yang menandakan bahwa dirinya masih bernyawa.

“Apa yang terjadi dengan Changmin?” Tanyanya bingung.

Siwon berjalan mendekati tempat Changmin terbaring. Wajah anaknya itu kini sudah pucat, sepucat wajah saudara kembarnya yang juga sudah pergi dari dunia ini.

“Joeshonghamnida, sajangnim” Ucap sang uisa penuh penyesalan.

Siwon menggelengkan kepalanya. ia tidak dapat mepercayai apa yang ia lihat dan ia dengar.“Andwae … Gotjimal … Gotjimal …”

Dalam waktu hitungan menit saja, dia kehilangan kedua anaknya. Anak yang selama ini dia besarkan dan anak yang selama ini ia cari pergi meninggalkannya menyusul Inhwa istrinya yang sudah lebih dahalu meninggalkannya bertahun-tahun yang lalu.

Hidup Siwon terasa berhenti saat itu juga. Ia terpukul, amat sangat terpukul. Siapa yang tidak akan sedih jika harus kehilangan orang yang disayangi. Kehilangan satu saja sudah membuat sangat sedih. Apalagi kalau dua sekaligus?

Hidupmu terasa hancur, pasti.

Hidupmu terasa berhenti saat itu juga, tidak dipungkiri lagi.

Kamu ingin mengakhiri hidupmu saat ini juga, itu juga sudah pasti.

***

Siwon berlari tanpa memperdulikan panggilan dari Kibum dan Donghae yang mengejarnya. Ia berlari menuju atap rumah sakit tersebut. Sesampainya di sana, ia berdiri mematung.

“Kenapa kalian tega pada appa?” Tanyanya dengan suara lirih.

Air matanya terus mengalir mebasahi pipinya. Matanya sudah sangat merah karena kebanyakan menangis.

‘Appa …’ Ia kembali tidak menyadari kalau kedua anaknya sedang memperhatikannya.

“Kalian tega membuat appa menderita sendiri seperti ini?” Jeritnya pilu. Air matanya semakin deras mengalir. Ia terduduk di lantai atap tersebut.

‘Appa … Uljima’ Ujar Kyuhyun sambil menangis. Changmin memeluk erat dongsaengnya agar dia berhenti menangis.

“Changmin-ah …. Kyuhyun-ah …” Panggil Siwon dengan suara lirih dan serak.

‘Appa … kami menyayangimu’ Ujar Changmin sambil melepaskan pelukannya pada Kyuhyun dan menatap appanya itu nanar.

“Changmin-ah, Kyuhyun-ah, Inhwa-ya … Saranghae … Jeongmal Mianhae” Siwon kembali berteriak sambil menengadahkan kepalanya menatap langit yang menggelap.

Langit seakan turut bersedih dengan apa yang menimpa Siwon. Langit yang tadi masih cerah, sekarang mendung dan semakin gelap.

‘Appa … Nado saranghaeyo’ Ujar Changmin dan Kyuhyun bersamaan.

“Mianhae … Mianhae …” Rancau Siwon. Kini kepalanya menunduk.

Hujan turun dengan deras berasamaan dengan air mata Siwon yang mengalir semakin deras.

***

“Begini mungkin akan lebih baik” Gumam Siwon. Kini ia sedang berdiri di pinggiran atap rumah sakit tersebut.

Seakan tidak takut jatuh, ia berdiri dengan tegap di sana.

“Sajangnim … Jangan lakukan itu” Jerit Donghae dan Kibum.

“Ini akan lebih baik dari pada aku terus bertahan” Ujar Siwon lirih.

“Jangan lakukan itu. Ingatlah Changmin dan Kyuhyun” Ujar Sungmin.

“Aku tidak tahan lagi. Aku tidak tahan dengan semuanya” Siwon menutup kedua matanya dan merentangan kedua tangannya. Dia menjatuhkan tubuhnya kedepan.

“Sajangnim ….” Jerit Kibum, Donghae, Sungmin, Ryeowook, dan Hyuk Jae.

“Mianhae … Inhwa-ya, Changmin-ah, Kyuhyun-ah” Gumam Siwon.

Tubuhnya tertarik dengan gravitasi bumi. Siwon menutup kedua matanya seperti menantikan ajalnya yang akan datang sebentar lagi. Senyum damai terukir di bibir tipisnya.

#Bruk …

Siwon terjatuh di tanah yang keras. Kepalanya mengeluarkan banyak darah. Semua orang yang kebetulan melintas terkejut. Wajah Siwon sama sekali tidak menyiratkan kesakitan. Malah senyuman terlukis di sana. Wajahnya nampak sangat damai.

***

“Appa …” Panggil Changmin dan Kyuhyun.

Siwon menoleh kebelakang dan tersenyum begitu melihat kedua anaknya sedang berdiri berdampingan “Changmin-ah … Kyuhyun-ah …” Panggilnya sambil merentangkan kedua tangannya.

“Appa … Jeongmal bogoshipotta” Changmin dan Kyuhyun berlari menuju Siwon dan memeluk appa mereka itu.

“Mianhae … Maafkan appa, anak-anak” Ujar Siwon sambil mengusap sayang kepala kedua anaknya itu.

“Kami sayang appa. Appa jangan minta maaf terus” Ujar Kyuhyun sambil tersenyum tulus di dada bidang appanya.

“Jangan ada lagi yang menangis. Kita berbahagia mulai sekarang” Ujar seseorang.

Siwon melepaskan pelukannya pada kedua anaknya itu. ia tersenyum melihat sosok wanita berdiri di hadapannya “Inhwa-ya …” Panggilnya.

“Siwon-shi … Saranghaeyo” Ujar Inhaw, atau ibu dari Changmin dan Kyuhyun.

“Nado saranghaeyo, Inhwa-ya. Mianhae …” Balas Siwon sambil memeluk Inhwa dengan lembut dan mengusap punggungnya.

“Untuk?” Tanya Inhwa begitu pelukan mereka terlepas.

“Semuanya” Jawab Siwon sambil tersenyum.

“Ini bukan salahmu” Ujar Inhwa dan dia kembali memeluk Siwon.

“Gomawo Inhwa-ya”

Kini mereka bisa hidup berbahagia bersama meski bukan di dunia nyata. Mereka kini berkumpul dan tidak mungkin akan terpisah kembali sampai kapanpun.

***

Epilog~

Seoul, South Korea – 2023 …

“Huwaaaaa … Appo …” Tangis seorang anak kecil yang terduduk di tanah dengan lutut bersimbah darah.

Seorang anak lain yang mirip dengannya menghampiri anak tersebut. “Cup … Cup … Jangan menangis lagi. Ada hyung di sini. Uljima, Kyu-ya” Ujar anak itu menenangkan dongsaengnya.

“Appoyo, hyung” Anak itu mengadu pada hyungnya.

Dua orang dewasa menghampiri kedua anak itu. Sang appa menggendong anak yang menangis.

“Uljima Kyuhyun-ah … Mana yang sakit?” Tanya sang appa.

“Kaki Kyu sakit, appa. Beldalah” Ujar anak itu dengan logat cadel khas anak berusia 4 tahun.

Sang appa meniup-niup lutut anaknya itu. “Sudah ini tidak akan sakit lagi. Masa jagoan appa menangis hanya karena jatuh seperti ini. Kyuhyun kan anak yang kuat. Jadi jangan menangis lagi, ya” Ujar sang appa.

“Hem” Kyuhyun sudah tidak menangis. Dia menganggukakan kepalanya dengan imut.

Sang appa menurunkan Kyuhyun kembali ketanah. “Changmin-ah. Main dengan dongsaengmu. Jaga dia baik-baik, ya” Pesan sang eomma.

Changmin mengangguk dan kemudian menggandeng tangan kecil saudara kembarnya yang lebih kecil darinya itu.

“Ayo kita main, Kyu” Ajak Changmin.

“Ayo, hyung”

Mereka berdua bermain kembali dengan bahagia. Kyuhyun yang kekanakan terus saja mengerjai sang hyung. Changmin yang terlihat lebih dewasa meski berumur sama dengan Kyuhyun, nampak pasrah saja.

“Gomawo, Inhawa-ya” Ujar sang pria.

“Buat?” Tanya sang wanita sambil menoleh dan menatap bingung pria di sampingnya.

“Karena sudah bersedia mendampingiku membangun keluarga. Dan sudah memberikan aku dua anak kembar yang manis-manis seperti Changmin dan Kyuhyun” Ujar sang pria sambil tersenyum dan menunjukan dua lesung pipi manisnya.

“Gomawo juga, Siwon-ah. Karena sudah bersedia menerimaku apa adanya” Ujar sang istri sambil meletakan kepalanya di dada bidang sang suami.

Siwon merangkul pundak Inhwa. “Saranghaeyo” Ucapnya.

“Nado saranghaeyo” Balas Inhwa.

-END-

 

Nah … Gimana? Apakah sesuai dengan harapa kalian? Semoga enggak mengecewakan. Kalau epilognya, itu cerintnya renkasnasi mereka ya. Aku belum pernah bikin epilog and cerita renkanasi. Semoga masuk sama ceritanya, meski aku juga sadar kalau itu maksa banget. kekeke~

Nah … Kalian tentukan sendiri, ya ini happy ending atau sad ending. Kan sudut pandang kita beda-beda, jadi aku gak bisa menentukan kalau ini happy atau sad. Jadi, kalian tentukan sendiri.

Gomawo chingudeul ^^

 

 

Jeongmal Bogoshipotta – Last Part {Teaser}

MC: Cho Kyuhyun / Shim Changmin / Choi Siwon

OC: Lee Donghae / Kim Kibum / Lee Sungmin / Kim Ryeowook / Lee Hyukjae

Kali ini cuma teaser dari part terakhir. Gk terasa tinggal satu part lagi dan semua’nya tamat deh.
Kalian bisa tebak ini bakal jadi Happy ending atau sad ending
hahahaha …

Chek it Out

‘Ini di mana?’

‘Kyu …’

‘Changmin’

‘Jeongmal bogoshipotta, nae dongsaeng’

‘Changmin-ah … Hyung?’

‘Nde …’

‘Nado jeongmal bogoshipotta, hyung’

….

“Bertahanlah, Kyu”

‘Appa …’

“Appa akan selalu di sampingmu. Jangan takut. Bertahanlah demi kami semua”

‘Mianhae appa’

….

“Apa yang terjadi dengan Changmin?”

“Joeshonghamnida, sajangnim”

“Andwae … Gotjimal … Gotjimal …”

….

“Kenapa kalian tega pada appa?”

‘Appa …’

“Kalian tega membuat appa menderita sendiri ini?”

‘Appa … Uljima’

“Changmin-ah …. Kyuhyun-ah …”

‘Appa … kami menyayangimu’

“Changmin-ah, Kyuhyun-ah, Inhwa-ya … Saranghae … Jeongmal Mianhae”

‘Appa … Nado saranghaeyo’

“Mianhae … Mianhae …”

….

“Begini mungkin akan lebih baik”

“Sajangnim … Jangan lakukan itu”

“Ini akan lebih baik dari pada aku terus bertahan”

“Jangan lakukan itu. Ingatlah Changmin dan Kyuhyun”

“Aku tidak tahan lagi. Aku tidak tahan dengan semuanya”

“Sajangnim ….”

“Mianhae … Inhwa-ya, Changmin-ah, Kyuhyun-ah”

….

“Appa …”

“Changmin-ah … Kyuhyun-ah …”

“Appa … Jeongmal bogoshipotta”

“Mianhae … Maafkan appa, anak-anak”

“Kami sayang appa. Appa jangan minta maaf terus”

“Jangan ada lagi yang menangis. Kita berbahagia mulai sekarang”

“Inhwa-ya …”

“Siwon-shi … Saranghaeyo”

“Nado saranghaeyo, Inhwa-ya. Mianhae …”

“Untuk?”

“Semuanya”

“Ini bukan salahmu”

“Gomawo Inhwa-ya”

Jeongmal Bogoshipotta – Part. 9

MC: Cho Kyuhyun / Shim Changmin / Choi Siwon

OC: Lee Donghae / Kim Kibum / Lee Sungmin / Kim Ryeowook / Lee Hyuk Jae

***

 ‘Kanker?’

‘Nde tuan. Dia menderita kanker. Maaf saya harus memberitahukan anda kabar ini. Namun inilah kenyataannya’

‘Tidak mungkin. Berapa? Dia stadium berapa?’

‘Stadium 4. Kanker yang ada di tubuhnya termasuk kanker ganas. Sepertinya dia tidak pernah menjalani pengobatan. Padahal seharusnya, dia menjalani pengobatan untuk memperlambat perekmbangan sel kankernya’

‘Menurut anda dia sudah tahu tentang penyakitnya?’

‘Nde. Dia sebelumnya pasien sahabat saya yang bekerja di rumah sakit ini juga. Saya menceritakan tentang anak anda padanya. Dan dia mengatakan, kira-kira 2 minggu yang lalu dia sudah memberitahukan hal ini padanya’

‘Kenapa? Kenapa dia melakukan hal ini? Kenapa dia menyimpan semuanya?’

‘Saya mohon anda untuk tegar. Jika anda kuat, anda bisa menyemangati anak anda dan semoga itu dapat membuat kondisinya membaik’

‘Saya akan melakukan apapun untuknya. Saya mohon juga anda mau memabantu saya, uisa’

‘Saya akan melakukan hal yang terbaik untuk anak anda. Saya akan berusaha’

….

Siwon POV~

Aku berjalan di lorong rumah sakit dengan langkah gontai. Pikiranku terus melayang pada Kyuhyun. Aku sudah yakin kalau dia adalah anakku. Hasil tes DNA yang kemarin aku lakukan sudah menyatakan kalau dia memang anakku. Aku memang meminta uisa mengambil sedikit darah Kyuhyun dan mengetesnya dengan darahku. Dan hasilnya, dia adalah Kyuhyun anakku.

Kanker? Kenapa penyakit ini harus datang disaat aku baru menemukannya. Anakku yang selama ini sudah ku anggap meninggal, dia ternyata masih hidup. Namun saat ini dia sedang menderita dan berjuang antara hidup dan mati. Kanker telah merenggut kebahagiaannya, dan kebahagiaanku.

#Kriet …

Kubuka pintu ruang ICU. Di sudut ruangan, di atas tempat tidur yang terletak di sana, tidur sesosok tubuh lemah yang sedang berjuang untuk hidup. Semua hidupnya bergantung pada alat-alat yang terpasang di seluruh tubuhnya.

“Kyu” Kugenggam tangan dinginnya. Kuusap pipi tirus, pucatnya.

Air mataku mengalir lagi. Kini aku tidak dapat lagi menjadi seorang Cho Siwon yang kuat dan tegar. Cho Siwon yang angkuh dan selalu ingin terlihat sempurna. Melihat puteraku kini sedang berjuang untuk mempertahankan nyawanya, semua pertahananku runtuh. Aku dengan mudah mengeluarkan cairan bening yang selama ini sangat anti ku keluarkan.

“Kyuhyun … Ini appa. Bangunlah. Appa ingin memelukmu” Bisikku padanya.

Aku tahu yang kulakukan adalah hal yang sia-sia. Karena dia tak mungkin membalas ucapanku.

“Mianhae … Jeongmal mianhae, Kyuhyun-ah. Selama ini appa menyia-nyiakanmu. Appa membuatmu hidup dengan menderita. Appa sudah mencampakkanmu dan eommamu.” Tangisanku semakin kuat. “Appa belum bisa memberikanmu kebahagiaan yang menjadi hakmu. Appa bukanlah appa yang baik untukmu. Maafkan appa. Kamu maukan? Bangunlah dan maafkan appa. Apaa janji akan baik padamu. Akan memberikan semua yang kau mau. Ireonna, jagi” Kugenggam tangannya semakin erat.

“Appa” Panggil seseorang.

Aku menolehkan kepalaku. Changmin, Donghae, dan Kibum sudah ada di belakangku. Kuhapus air mataku. “Sudah pulang, Changmin-ah?” Tanyaku basa-basi.

“Appa. Apa benar dia saudaraku?” Tanya Changmin.

Aku berdiri dan menghadapnya. “Nde, Changmin. Dia saudaramu. Lebih tepatnya kalian kembar” Jawabku.

Chagmin nampak kaget. Bukan hanya Changmin, tapi juga Donghae dan Kibum.

“Bagaimana bisa? Kenapa selama ini aku tidak tahu aku punya kembaran? Kenapa appa berbohong padaku?” Tanya Changmin. Dia terlihat emosi. Baru kali ini aku melihat anak sulungku seemosi ini.

“Mianhae, Changmin-ah. Appa dulu mengusir eommamu dan Kyuhyun. Appa menyesal dan appa mencari mereka. Namun saudara-saudara eommamu bilang, dia dan Kyuhyun meninggal dalam kecelakaan. Appa menyerah mencari mereka. Namun saat melihat Kyuhyun, appa menjadi penasaran. Appa mencari tahu tentangnya. Appa baru tahu kemarin kalau dia anak appa, kembaranmu, yang selama ini appa cari” Ceritaku.

Donghae dan Kibum tiba-tiba membungkuk padaku. “Mianhae, sajangmin” Ucap mereka.

Aku mengrenyitkan dahiku, bingung. “Kenapa kalian meminta maaf?” Tanyaku.

“Pasti appa dan eomma kami yang membohongi anda. Mereka membenci Inhwa ahjumma. Mereka bahkan menyiksa Kyuhyun selama ini, setelah Kyuhyun tinggal di rumah kami semenjak ahjumma meninggal. Kami tidak menyangka kalau anda adalah appanya. Mianhae … Kami meminta maaf atas perbuatan keluarga kami kepada Kyuhyun”

Aku memeluk keduanya. “Jangan meminta maaf lagi. Ini bukan salah kalian. Aku  malah harus berterima kasih pada kalian. Karena kalian sudah menjaga Kyuhyun dengan baik selama ini” Ujarku.

“Appa … Aku kecewa padamu” Ujar Changmin. Aku menoleh kepadanya.

…..

Changmin POV~

Aku merasa kecewa dengan appaku. Karena dia aku, eomma, dan Kyuhyun berpisah selama ini. Aku bahkan belum pernah melihat wajah eommaku selama ini karena appa mengusirnya. Dan aku harus bertemu dengan Kyuhyun tanpa aku tahu kalau dia adalah saudara kembarku. Dan sekarang saat aku tahu semuanya, Kyuhyun dalam keadaan seperti ini.

“Appa … Aku kecewa padamu” Ujarku padanya. Aku tidak melihat kearahnya yang sedang memeluk Donghae hyung dan Kibum hyung. Aku kini sedang melihat kearah Kyuhyun yang masih belum sadarkan diri.

“Appa tahu apa sudah sangat membuatmu kecewa. Mianhae … appa minta maaf padamu karena sudah membohongimu. Tapi appa sudah menyesalinya. Appa akan berusaha membuat dongsaengmu sembuh dan kita akan menjadi keluarga”

“Jadi dia dongsaengku? Kenapa semua penyesalan selalu datang di akhir. Harusnya appa menyesalinya sedari dulu. Seharusnya appa tidak mengusir eomma. Semua tidak akan seperti ini. Tapi, semua sudah terlanjur” Ujarku.

Appa memelukku dan air mataku yang selama ini tidak pernah mengalir, kali ini mengalir dengan bebas tanpa bisa kuhentikan.

“Mianhae … Jeongmal Mianhae” Gumam appa. Kurasa pundakku basah. Appa menangis. Appa yang selama ini kukenal sebagai pria yang kuat dan tegar, sekarang menangis.

‘Kyuhyun-ah … Kamu harus cepat sadar. Kitakan belum pernah bertemu sebagai saudara. Aku ini hyungmu. Aku ingin mendengar kamu memanggilku hyung. Jadi kamu tidak boleh menyerah sekarang’

….

Author POV~

“Jadi Kyuhyun itu dongsaengmu?” Tanya Sungmin.

Changmin baru saja bercerita pada Sungmin, Ryeowook, dan Hyuk Jae tentang dirinya dan Kyuhyun.

“Nde. Tapi sayangnya, aku tahu kenyataan ini justru di saat Kyuhyun sedang dalam kondisi kritis” Jawab Changmin sambil mengaduk-aduk cappucino yang ada di hadapanku.

“Memang Kyuhyun sakit apa?” Tanya Ryeowook.

Changmin menghela nafas. Mengingat penyakit Kyuhyun, selalu membuat Changmin sedih. “Kanker paru-paru stadium 4” Jawab Changmin dengan nada lemah.

Mereka bertiga terdiam. Changmin tahu mereka pasti kaget. Dan Changmin bisa mendengar suara isakan kecil dari Ryeowook dan Hyuk Jae. Mereka berdua memang yang paling mudah menumpahkan air mata.

“Kenapa bisa seperti ini? Kita baru saja berteman. Kenapa harus Kyuhyun? Dia anak baik dan pintar” Gumam Sungmin. Hanya dia yang tidak menangis.

Changmin kembali menghela nafasnya. “Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Semuanya hanya Tuhan yang tahu. Kita hanya bisa berdoa pada Tuhan agar Kyuhyun diberikan mujizat dan ia sembuh” Ujar Changmin.

#Drrrt … drrrt …

HP Changmin bergetar. Changmin mengambilnya dari kantung jasnya. Dia segera menjawabnya begitu melihat nama appanya di LCD HPnya.

‘Changmin-ah … Bisakah kamu ke sini?’ Tanya Siwon.

Perasaan Changmin menjadi tidak enak. Suara Siwon terdengar sangat berat. Changmin tahu tempat yang Siwon maksud. Rumah sakit tempat Kyuhyun dirawat.

Changmin POV~

“Ige mwoya, appa?” Tanyaku.

Appa terdiam. Yang kudengar hanya isakannya. Ada apa sebenarnya?

‘Kyuhyun-ah …” Akhirnya appa berbicara lagi. Namun mendengar dia menyebut Kyuhyun dengan nada seperti itu membuatku semakin takut dan cemas.

“Apa yang terjadi dengannya, appa?” Tanyaku. Kali ini aku tidak dapat lagi menahan rasa cemasku.

Kudengar appa menghela nafas. Dia pasti sedang menahan dirinya untuk kembali menangis.

‘Cepatlah ke sini. Kyuhyun-ah …’ Ucapan appa kembali terputus.

Kini yang kudengar keributan di seberang sana. Ada apa sebenarnya? Kyuhyun kenapa?

“Appa? Apa yang terjadi appa? Kyuhyun kenapa? Jawab aku appa” Aku menjerit seperti orang kesetanan pada akhirnya.

Appa sama sekali tidak menjawab pertanyaanku. Sambungan telpon kami masih tersambung.

‘Kyuhyun … Kyuhyun-ah …’ Yang kudengar hanya suara appa berteriak memanggil nama Kyuhyun.

Ada apa? Ada apa sebenarnya?

“Appa … Kyuhyun kenapa?” Tanyaku dengan terisak.

Tiba-tiba sambungan telponnya terputus.

“Shit … Baterainya habis” Umpatku.

Ketiga sahabatku menatapku dengan tatapan kahawatir. “Ada apa dengan Kyuhyun?” Tanya Sungmin.

Aku menggelengkan kepalaku. “Aku tidak tahu. Aku harus kerumah sakit sekarang” Ujarku.

“Kami ikut”

….

Author POV~

Changmin dan yang lain dalam perjalanan menuju rumah sakit. Selama perjalanan, Changmin terus merasa gelisah. Apa yang terjadi dengan Kyuhyun sebenarnya? Kenapa Siwon terdengar begitu cemas tadi? Kenapa terdengar suara Siwon memanggil nama Kyuhyun?

Begitu banyak pikiran di dalam otak Changmin. Changmin menjadi tidak konsentarsi dalam menyetir. Dia menyetir dalam kecepatan penuh. Semua lampu lalu lintas ia abaikan. Yang ada dipikirannya hanya ia harus cepat sampai di rumah sakit dan melihat keadaan Kyuhyun.

Air matanya yang sudah menggenang di matanya membuat pandangannya menjadi kabur. Sampai-sampai Changmin tidak sadar ada truk yang menyalip mobilnya.

#Ciiiiiiit ….

Gesekan antara aspal dan ban mobil Changmin menimbulkan suara decitan yang keras.

#Brak ….

Setelah mobil Hyundai putih itu berputar-putar di jalan berkali-kali, mobil itu kemudia berhenti ketika menabrak tiang listrik yang ada di sisi jalan. Asap tebal keluar dari mesin mobil yang ada di paling depan. Sedangkan Changmin yang ada di dalam mobil tersebut sudah tak sadarkan diri. Kepalanya membentur stir dengan keras. Darah segar keluar dari dahinya.

“Changmin-ah …” Sungmin, Ryeowook, dan Hyuk Jae memukul-mukul kaca mobil Changmin.

Bagaimanakah keadaan Changmin? Apakah ia akan baik-baik saja? Dan apa yang terjadi dengan Kyuhyun sebenarnya?

-TBC-

 

Jeongmal Bogoshipotta – Part.8

MC: Cho Kyuhyun / Shim Changmin / Choi Siwon

OC: Lee Donghae / Kim Kibum / Lee Sungmin / Kim Ryeowook / Lee Hyuk Jae

Mian Kalau kelamaan gak publis ff ini. And kalau part ini kependekan. Ini aku ketik -+ cuma 1 jam. hehehehe …
Mian juga kalau ceritanya gak bagus dan kurang feel.
Semoga kalian masih mau baca dan komen
Gomawo buat yang selalu komen di WP ataupun Twitter. *Bow
Gomawo juga bwt SiDers karena walaupun kalian gak komen, tapi kalian masih baca ffku. *bow

Happy Reading all ^^

***

“Bagaimana? Sudah dapat informasi yang saya minta?”

“Nde sajangnim. Ini laporan yang anda minta”

Siwon mengambil berkas dari sekretarisnya dan membaca tiap lembarnya dengan seksama.

“Benarkah ini semua?” Gumam Siwon tidak percaya.

Sang sekretaris yang masih setia berdiri di hadapan pimpinannya itu, menatap Siwon bingung.

“Apa ada yang salah, tuan?” Tanyanya dengan takut-takut. Takut kalau informasi yang dia peroleh mengecewakan pimpinannya tersebut.

“Tidak. Terima kasih atas informasinya. Kamu boleh kembali ke mejamu” Ujar Siwon.

“Nde, sajangnim” Sekretaris itu membungkukkan badannya dan berjalan keluar dari ruangan Siwon.

Namun sebelum sekretaris itu keluar, Siwon memanggilnya lagi. “Tunggu sebentar, sekrterasi Hwang”

Sekretaris Hwang membalikkan lagi badannya. “Nde sajangnim?”

“Apakah saya ada schedule setelah ini?” Tanya Siwon.

Sekretaris Hwang mengeluarkan catatan kecil yang berisi schedule Siwon selama 1 hari yang selalu ia bawa di kantong jasnya. ”Tidak ada lagi, sajangnim”

“Geureyo. Saya ingin pulang. Bisakah kamu menghandel semua pekerjaan saya?” Tanya Siwon.

Sekretaris Hwang menganggukkan kepalanya. “Nde, sajangnim”

“Kamsahamnida. Kamu bisa kembali sekarang” Ujar Siwon.

Setelah sekretaris Hwang keluar, Siwon kembali membaca laporan tersebut. Itu adalah laporan yang ia minta 1 mingu yanglalu kepada sekretarisnya. Laporan itu berisi informasi tentang Shim Inhwa dan anaknya.  Entah dari mana sekretaris Hwang dapat memperoleh informasi itu. Namun dengan kekuasaan Siwon, semua itu dapat dengan mudah diperoleh tanpa harus menghabiskan banyak waktu.

Siwon POV~

Benarkah yang ada di laporan ini? Benarkah kalau anak itu sebenarnya anakku?  Jadi, selama ini Kyuhyun belum meninggal? Aku harus memastikkannya sendiri dengan mata kepalaku.

Kini aku sedang dalam perjalan pulang kerumah. Aku sudah tak sabar memastikan semuanya. Aku ingin memastikan bahwa dia memang anak kandungku. Bahwa dia adalah saudara kembar dari Changmin.

Selama ini aku memang merasa memiliki sebuah ikatan dengannya. Wajahnya, senyumnya, dan sifatnya yang baik dan ramah mengingatkanku dengan Inhwa. Namun melihat sorot matanya, itu seperti sorot mataku. Setiap melihatnya dan berada di dekatnya, aku juga merasakan sebuah perasaan hangat dan ingin memelukknya. Aku tidak menyangka kalau dia memang puteraku. Anak yang kucari selama ini. Anak yang kukira sudah meninggal bersama dengan Inhwa.

Inhwa … Kalau benar dia anak kita, aku berjanji akan merawatnya dengan baik. Aku akan memberikan semua cinta dan kasih sayangku yang selama ini tidak pernah ia rasakan. Aku akan merawatnyasebagai bentuk penyesalanku dn=an rasa cintaku padamu.

Author POV~

Siwon memasukki halaman rumahnya. Dia memarkirkan mobilnya di depan pintu rumahnya. Siwon segera berlari masuk keadalm rumah. Saat ia masuk, ia disambut bungkukkan badan dari semua pegawainya.

“Appa …” Sapa Changmin sambil membungkukkan badannya.

Siwon segera menghampiri Changmin.

“Kenapa appa sudah pulang jam segini?” Tanya Changmin bingung.

Siwon meraih pundak Changmin. “Di mana dia?” Tanya Siwon cepat.

Changmin mengrenyitkan dahinya. “Dia siapa maksud appa?” Tanya Changmin bingung.

“Kyuhyun … Cho … Aah~ maksud appa, Shim Kyuhyun sahabatmu itu” Ujar Siwon.

Changmin semakin bingung. Tumben appanya menanyakan keberadaan Kyuhyun padanya. “Dia ada di rumahnya, appa. Memang ada apa?”

Siwon tidak menjawab pertanyaan Changmin. Dia berlari keluar rumah dan menuju ke rumah Kyuhyun yang ada di dekat kebun belakang rumah keluarga Cho. Changmin mengikuti Siwon dengan banyak pertanyaan di kepalanya.

‘Ada apa appa mencari Kyuhyun? Apa yang ingin appa perbuat padanya?’ Pikir Changmin dalam hati.

Tok … Tok … Tok …

Siwon mengetuk pintu rumah kecil itu dengan tidak sabar. Pintunya segera terbuka. Donghae keluar dengan wajah bingung. Tumben sekali Siwon datang kerumah pegawainya.

“Sajangnim” Sapa Donghae sambil membungkukkan badannya tanda hormat.

“Aku ingin bertemu dengan dongsaengmu. Di mana dia?” Tanya Siwon.

Donghae menaikkan satu alisnya. “Dongsaeng saya? Maksud anda Kibum atau Kyuhyun?” Tanya Donghae balik dengan penuh rasa hormat.

“Kyuhyun” Jawab Siwon singkat dan tidak sabar.

Changmin yang berdiri di belakang Siwon, semakin bingung dan  khawatir dengan kelakuan appanya yang sangat aneh itu.

“Kyuhyun? Dia ada di kamarnya Sajangnim. Apa anda ingin bertemu dengannya? Akan saya panggilkan. Silahkan masuk dulu, sajangmin, tuan muda” Ujar Donghae mempersilahkan Siwon dan Changmin masuk.

Siwon dan Changmin masuk kedalam rumah itu. “Tunjukkan saja kamarnya” Ujar Siwon.

Donghae dan Changmin semakin bingung dengan sikap SIwon. Namun mereka tidak ada yang berani bertanya. Donghae mengajak Siwon ke kamar Kyuhyun. “Mari ikut saya”

Namun baru beberapa langkah mereka berjalan menuju kamar Kyuhyun, tiba-tiba terdengar teriakan dari Kibum. “Donghae hyuuuuuung …” Teriakan Kibum berasal dari arah kamar Kyuhyun.

Siwon, Donghae, dan Changmin bergegas menuju kamar Kyuhyun. “Omo …” Pekik Donghae saat mereka sampai di ambang pintu kamar Kyuhyun.

“Kyuhyun-ah … Ireona saeng …” Ujar Kibum cemas sambil terus mengguncangkan tubuh Kyuhyun yang berada di pelukkannya.

Kyuhyun pingsan. Wajahnya nampak sangat pucat, nafas tersengal-sengal, dan banyak darah keluar dari hidung dan mulutnya.

“Kenapa Kyuhyun bisa seperti ini, Kibum-ah?” Tanya Donghae yang matanya sudah berkaca-kaca karena menangis melihat kondisi dongsaengnya seperti ini.

Kibumpun tidak berbeda dengan Donghae. Dia menangis sambil memeluk tubuh lemah Kyuhyun. “Mollayo, hyung. Tadi saat aku lewat depan kamarnya, aku mendengar dia terbatuk-batuk. Aku mengetuk pintu namun tidak ada jawaban darinya. Pintu kamarnya terkunci dan aku mendobraknya. Dan saat kubuka, kulihat dia sudah seperti ini” Ujar Kibum.

Siwon yang semula mematung di depan kamar Kyuhyun, akhirnya bergerak dan berlutut di samping tubuh Kyuhyun yang ada di dalam dekapan Kibum. “Kyu-ya … Ireona. Ireona, jagi. Ini appa. Jangan buat appa dan hyungdeulmu khawatir” Ujar Siwon sambil terisak dan menggenggam tangan Kyuhyun yang dingin dan lemah.

Changmin, Kibum, dan Donghae menatap bingung ke arah Siwon. Mereka tidak mengerti dengan ucapan Siwon tadi. Siwon mengaku sebagai ayah Kyuhyun. Ada apa ini sebenarnya? Pikir mereka bertiga.

“Kita harus membawa Kyuhyun segera ke rumah sakit” Ujar Changmin yang masih berdiri di belakang Donghae.

Siwon mengambil alih tubuh Kyuhyun dari Kibum. Ia segera menggendong tubuh Kyuhyun dan membawanya keluar dari rumah dengan tergesah-gesah.

….

Donghae menyetir mobil Siwon menuju rumah sakit. Kibum duduk di samping Donghae sambil menoleh kebelakang melihat kondisi Kyuhyun yang kritis.

Siwon menopang tubuh Kyuhyun di bahunya sambil mendekap erat tubuh Kyuhyun yang ia yakini adalah anak kandungnya. Changmin duduk di samping Siwon sambil menatap Siwon bingung. Namun melihat keadaan Siwon yang sangat panic dan shock, Changmin tidak berani bertanya pada appanya.

“Bertahanlah, Kyu. Sebentar lagi kita sampai rumah sakit” Bisik Siwon di telinga Kyuhyun. Air matanya tidak berhenti mengalir dari kedua ujung matanya membasahi pipinya.

Changmin mengelus kepala Kyuhyun. Ia ingat kalau Kyuhyun bilang dia suka dengan sentuhan tangan Changmin di kepalanya karena itu membuat dirinya nyaman. ‘Bertahanlah, Kyu’ Bisik Changmin dalam hati.

….

Changmin POV~

Aku, Appa, Donghae hyung, dan Kibum hyung kini sedang berada di depan ruang UGD. Kyuhyun sedang diperiksa di dalam sana. Aku bingung sikap appa tadi. Tiba-tiba appa pulang, padahal ini belum jam pulang kantornya. Sampai di rumah dia juga langsung mencari Kyuhyun. Appa juga terlihat sangat khawatir dengan Kyuhyun. Padahal awalnya aku kira dia tidak suka dengan Kyuhyun. Dan appa tadi juga bilang kalau dia appanya Kyuhyun. Apa itu benar?.

#Kriet …

Pintu ruang UGD terbuka dan serorang uisa yang tadi memeriksa Kyuhyun keluar. Wajahnya menyiratkan sebuah kecemasan. Aku takut kalau kabar yang akan dia sampaikan adalah kabar buruk.

“Bagaimana kondisi anak saya, uisa?” Appa paling dulu menghampiri uisa itu. Dia menyebut Kyuhyun adalah anaknya. Apa benar Kyuhyun anak appa? Kalau benar, berarti dia dan aku bersaudara.

“Kondisinya sangat menghawatirkan. Dia kritis dan saya baru saja memeriksanya. Sepertinya ada yang tidak beres dengan paru-parunya. Namun saya belum bisa mengatakan penyakitnya” Ujar uisa itu dengan suara berat yang menyiratkan kekhawatiran.

Mwo? Kyuhyun kritis? Kenapa bisa? Ada apa dengan dirinya sebenarnya?

Kulihat Donghae hyung dan Kibum hyung membelalakkan mata mereka karena kaget. Air mata mereka kembali mengalir deras. Appa lebih menghawatirkan lagi. Tubuhnya tiba-tiba limbung. Dan aku segera menangkapnya. Tatapan mata appa kosong. Dia menangis sambil menggelengkan kepalanya.

“Tidak mungkin. Tidak mungkin dia kritis. Aku baru saja menemukannya. Menemukan anakku. Kenapa ini bisa terjadi?” Gumam appa.

Aku memeluk appa dan air mataku yang sedari tadi kutahan mengalir bebas membasahi kedua pipiku.

Kyuhyun-ah … Apa yang terjadi padamu sebenarnya? Kenapa kamu bisa sampai seperti ini? Benarkah kita bersaudara? Kenapa kamu malah membuatku menangis di saat aku seharusnya senang dengan kenyataan kalau kita bersaudara.

Kyuhyun-ah … semoga kamu baik-baik saja. Cepatlah sadar. Masih banyak yang ingin kupelajari darimu. Sifat tegarmu, semangatmu, dan kebaikkanmu. Cepatlah sadar saudaraku.

Tuhan … jagan ambil dia sekarang. Kumohon sembuhkanlah dia dari penyakit apapun yang kini bersarang di tubuhnya. Aku baru saja tahu kalau dia saudaraku. Berikanlah kami kesempatan untuk bersama-sama, Tuhan. Biarkanlah kami merasakan kebahagiaan sebagai keluarga. Aku mohon Tuhan.

-TBC-